redaksiharian.com – Berawal dari bisnis kecil-kecilan hingga lahan makam dan toko serbaguna alias palugada yang menargetkan pelanggan dari kelas menengah ke atas. Meski sukses dalam bisnisnya, Ci Mehong ternyata tidak pernah berinvestasi dengan membeli aset-aset keuangan seperti saham, reksa dana, obligasi, maupun emas.
“Gak ada (investasi) sekarang ini, dari dulu juga gak suka beli emas. Kalau disuruh beli ya enggak lah, saya kerja selama ini buat berkah saja dan buat anak. Ini juga usaha punya anak saya,” ujar Ci Mehong dalam Podcast Cuap Cuap Cuan (20/6).
Perempuan bernama asli Tijoe Nofia ini juga menegaskan kembali bahwa ketimbang berinvestasi, dirinya memiliki cita-cita untuk membantu UMKM dan para petani yang ada di Indonesia agar mereka bisa mengungguli produk-produk hingga buah-buahan impor yang dijual di pasaran.
“Kita mau kasih penyuluhan, misalnya buah (yang ditanam) jangan dipetik dulu atau bagaimana caranya. Karena sebenarnya, buah kita bisa menyaingi buah-buahan impor. Kita harus kasih harga yang sepadan, kadang kita sedih liat pepaya (buah-buahan lain), cuma dijual 1kg Rp 3.000 tapi seharusnya bisa di atas Rp 10 ribu, ya itu kita harus bimbing gimana caranya?” imbuhnya.
Sejatinya, tanpa membeli aset-aset investasi seperti emas, saham, reksa dana, dan lain sebagainya, perempuan asal Aceh ini sudah berinvestasi lewat bisnisnya.
Bisnis tentu didirikan dengan modal untuk menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya, dan konsep ini sama halnya dengan Anda yang membeli surat utang negara, obligasi, saham, properti, maupun aset-aset lain.
Definisi investasi itu sendiri adalah kegiatan membeli satu atau lebih aset dengan harapan nilai aset tersebut akan naik di kemudian hari, dan Anda bisa menjualnya untuk merealisasikan mimpi-mimpi Anda di jangka panjang. Atau Anda juga bisa berharap aset tersebut akan pendapatan yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan Anda.