redaksiharian.com – Ratu Elizabeth II, pemimpin monarki dengan masa pemerintahan terlama di Inggris dalam sejarah, wafat pada usia 96 tahun, demikian diumumkan Istana Buckingham pada Kamis (8/9).

“Sang Ratu tutup usia dengan tenang di Balmoral sore ini,” kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan.

“Raja dan Permaisuri (Queen Consort) masih berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok,” imbuh pernyataan tersebut, yang mengindikasikan putra sulung mendiang ratu, Pangeran Charles, kini menjadi raja baru Inggris.

Sebelumnya pada hari yang sama, Istana Buckingham mengatakan sang ratu berada di bawah pengawasan medis karena kekhawatiran dokter atas kesehatannya. Setelah pengumuman tersebut para anggota keluarga kerajaan bergegas ke Skotlandia untuk mendampingi beliau.

“Kami sangat berduka atas wafatnya Ratu yang disayangi dan Ibunda yang sangat dicintai. Saya tahu kepergiannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Kerajaan, dan Persemakmuran, serta oleh banyak orang di seluruh dunia,” tambahnya.

Ratu Elizabeth II tutup usia dua hari setelah dirinya menunjuk Liz Truss sebagai perdana menteri baru Inggris, menggantikan Boris Johnson.

Dalam beberapa bulan terakhir, sang ratu lebih jarang terlihat di hadapan publik karena masalah mobilitas setelah pulih dari COVID-19 pada Februari. Selama perayaan nasional yang berlangsung empat hari pada awal Juni lalu untuk menandai 70 tahun dirinya menjabat, Ratu Elizabeth II sempat muncul dua kali selama beberapa saat di balkon Istana Buckingham.

“Ratu Elizabeth II adalah fondasi yang menjadi landasan tempat Inggris modern dibangun. Negara kita tumbuh dan berkembang di bawah pemerintahannya. Di hari-hari yang sulit ke depan, kita akan berkumpul dengan rekan-rekan kita di seluruh Inggris, Persemakmuran, dan dunia untuk memperingati pengabdian seumur hidupnya yang luar biasa. Ini adalah hari kehilangan yang sangat besar, tetapi Ratu Elizabeth II juga meninggalkan warisan yang sangat besar,” kata Truss dalam sebuah pernyataan.

“Kami berduka atas wafatnya Ratu Elizabeth II. Dia merupakan panutan dan inspirasi bagi jutaan orang, termasuk juga di Jerman. Komitmennya untuk rekonsiliasi Jerman-Inggris setelah masa-masa mencekam Perang Dunia II tidak akan terlupakan,” cuit Kanselir Jerman Olaf Scholz di Twitter.

“Ratu Elizabeth II baru saja tutup usia. Era Elizabeth akan berakhir. Inggris selamanya mengenang sosok yang mewujudkannya selama 70 tahun dengan kekuatan dan otoritas moral yang tidak pernah berubah. Prancis memberikan penghormatan kepada sosok wanita yang menorehkan sejarah di negaranya, benua kita, dan pada abadnya,” kata Istana Elysee Prancis dalam sebuah pernyataan.

Sang ratu dipandang sebagai “mercusuar harapan” bagi bangsanya saat dirinya menggunakan pidato Natal tahunan, yang disiarkan televisi sejak 1957, untuk menyatukan bangsanya di saat-saat sulit.

Secara keseluruhan, sang ratu telah mengangkat 15 perdana menteri selama masa pemerintahannya yang panjang, termasuk Winston Churchill, perdana menteri pertama yang diangkatnya, dan Liz Truss, yang terakhir.

Suaminya, Pangeran Philip, wafat pada usia 99 tahun pada April 2021 lalu.

Ratu Elizabeth II melakukan perjalanan ke China pada 1986, kunjungan pertama ke negara tersebut oleh pemimpin monarki Inggris dalam sejarah.