redaksiharian.com – Rabies alias penyakit anjing gila nyatanya bukan hanya menyerang hewan jenis anjing . Penyakit menular mematikan yang menghancurkan susunan saraf tersebut rentan menyerang hewan – hewan jenis mamalia.
11 kematian akibat rabies terjadi di Indonesia, hingga April 2023. Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril pun memberi peringatan kepada pencinta hewan khususnya anjing di Tanah Air, terkait rabies yang kini berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) di 2 wilayah di Indonesia.
Dilansir dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI, berikut ini di antaranya hewan – hewan yang rentan terkena infeksi rabies .
– Jenis hewan – hewan domestik atau peliharaan seperti kucing, anjing , monyet, dan kelinci.
– Jenis hewan ternak seperti sapi, kambing, dan kuda.
– Jenis hewan liar misalnya kelelawar, berang-berang, anjing hutan, rubah, monyet, rakun, possum, sigung, hingga musang.
– Perubahan karakter menjadi ganas dan tidak menurut sekalipun pada pemiliknya
– berkurang atau hilangnya kemampuan menelan
– Lumpuh
– Mulut terbuka dan air liur keluar secara berlebihan.
– Hewan akan bersembunyi di tempat gelap dan sejuk
– Bagian ekor dilengkungkan ke bawah perut di antara kedua paha
– Kejang-kejang yang diikuti oleh kematian.
Perlu diingat, pada rabies , asimtomatik hewan biasanya tidak memperlihatkan gejala sakit melainkan tiba-tiba mati begitu saja. Pemilik hewan hendaknya selalu berhati-hati dan rajin memberikan vaksin kepada hewan – hewan peliharaan tersebut.
Baca Juga: Jemaah Haji Termuda yang Berangkat pada 2023, Salah Satunya dari Wonosobo Jateng
Berikut ini gejala tahap awal yang bisa terjadi setelah adanya gigitan:
– Demam
– Badan lemas dan lesu
– Tidak nafsu makan
– Insomnia
– Sakit kepala hebat
– Sakit tenggorokan
– Sering ditemukan nyeri pada tubuh
Berikut ini gejala level gawat, jika pasien tidak segera dibawa ke fasilitas kesehatan sesegera mungkin usai mendapat gigitan:
– Merasa kesemutan atau panas di lokasi gigitan
– Gangguan kecemasan
– Mulai muncul fobia-fobia, yaitu terhadap air (hidrofobia), udara (aerofobia), dan fobia cahaya (fotofobia). Gejala ini biasanya terjadi selang sebentar sebelum pasien meninggal dunia. ***