redaksiharian.com – Pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo mengalami nasib buruk di MotoGP Thailand yang digelar di Sirkuit Buriram, pada Minggu (2/10/2022).

Quartararo yang memulai balapan dari grid nomer empat harus kehilangan posisi dan finis ke-17. Dengan hasil tersebut, rider yang dijuluki El Diablo itupun gagal mendapat tambahan poin.

Alhasil, jarak dengan rival terkuatnya Francesco Bagnaia semakin tipis. Bagnaia yang finis di podium ketiga mampu menambah 16 poin, dengan kata lain dirinya kini hanya berjarak 2 poin dengan Fabio Quartararo yang berada di puncak klasemen.

Usai balapan, Quartararo nampak sedikit frustasi. Ia mengatakan, bahwa MotoGP Thailand merupakan pengalaman paling menakutkan dalam hidupnya.

“Sepuluh lap pertama balapan mungkin merupakan pengalaman paling menakutkan dalam hidup saya. Visibilitasnya tidak ada. Tapi untungnya semua orang cukup bijaksana untuk tidak melakukan gerakan gila atau mencoba hal-hal gila di area di mana jarak pandang nol,” ujar Quartararo dikutip dari , Minggu (2/10/2022).

“Sepuluh lap pertama berjalan tanpa banyak hal yang terjadi. Itu benar-benar mengejutkan, tetapi juga melegakan. Setelah itu, balapan sebenarnya dimulai. Saya dapat sebenarnya cukup cepat. Tetapi ketika saya mencapai motor lain, saya tidak bisa menyalip atau melakukan lebih banyak lagi, jadi saya harus mundur,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur tim Monster Yamaha Massimo Meregalli mengatakan, sulit untuk mengetahui apa yang terjadi pada Quartararo di GP Thailand.

Pasalnya, jika sedikit kilas balik di awal musim, lintasan basah seharusnya tidak menjadi masalah bagi Quartararo, mengingat dirinya mendapat hasil yang cukup positif saat balapan di Mandalika dengan kondisi trek basah.

“Sulit bagi kami untuk menilai apa yang terjadi. Kami harus berbicara dengannya, memeriksa data dan melihat apakah mereka cocok,” ucap Meregalli.


“Pastinya balapan adalah pertaruhan bagi semua orang, setelah melakukan semua sesi di lintasan kering dan kemudian balapan di lintasan basah. Tapi kami melakukan hal yang sama di Indonesia dan tampil sangat baik. Di sini benar-benar kebalikannya,” tambah Meregalli.

“Kami pikir mungkin karena tingkat gripnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia. Karena jika aspalnya mencengkeram kami tampil sangat baik, tetapi ketika tidak menggigit, bagi kami itu masalah,” lanjutnya.

Adapun untuk seri berikutnya adalah MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island yang berlangsung pada 16 Oktober 2022. Persaingan perebutan Juara MotoGP 2022 semakin ketat dengan selisih poin antara Pecco dan Quartararo semakin tipis.