RedaksiHarian – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma mengatakan sampai bulan April 2023 jumlah

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kaltara sebanyak 37.000 pengguna.

“Diharapkan akan semakin meningkat serta bagaimana kebermanfaatan transaksi digital dapat dilaksanakan oleh masyarakat di Kaltara,” kata Wahyu di Tarakan, Minggu saat acara Gebyar Cinta, Bangga dan Paham rupiah.

Sedangkan target BI Kaltara menargetkan 43.500 pengguna Qris di tahun 2023 ini. Pada Juni 2023 target tersebut sudah 80 persen.

Selain itu, kegiatan tersebut akan memberikan nilai esensi CBP rupiah dalam artian luas kepada masyarakat sebagai bentuk penguatan rupiah untuk Indonesia.

“Mari kenali, perlakukan rupiah secara baik, gunakan rupiah dalam setiap transaksi, belanjakan secara bijak setiap produk-produk lokal, berhemat dan jangan lupa berinvestasi,” katanya.

Gebyar CBP rupiah yang dilaksanakan sebagai bentuk wujud rasa syukur terhadap masih bersatunya NKRI ini.

“Juga sebagai wujud bela negara tanpa senjata karena buat kami cinta rupiah sama dengan mencintai Indonesia, bangga rupiah sama dengan menjaga kedaulatan bangsa dan paham rupiah sama dengan mewujudkan stabilitas dan kesejahteraan negara bersama – sama,” kata Wahyu.

Acara Gebyar CBP rupiah Bank Indonesia berkolaborasi dengan tim inflasi daerah yang menggelar pangan murah sebagai bentuk langkah menjaga stabilisasi harga.

“Selain itu kami juga memasarkan produk – produk, UMKM di Kaltara adalah wujud kita mendukung gerakan bangga buatan Indonesia,” katanya.

Acara tersebut sekaligus peluncuran Katalis merupakan kepanjangan dari Kaltara Digital Pakai Qris.

Pada rangkaian kegiatan Katalis yang akan terselenggara pada bulan Juli – Oktober 2023 sebagai upaya aksestasi perluasan digital di Kaltara.