redaksiharian.com – Ketika Pangeran Charles, Prince of Wales menikahi Lady Diana Spencer, Ratu Elizabeth sangat senang saat Diana menari di resepsi pernikahan, Independent melaporkan.

Namun Diana tidak akan pernah tahu dampak yang dimiliki Putri Wales terhadap bangsa dan Keluarga Windsor, serta nasib tragis yang menantinya.

Pernikahan bak di negeri dongeng tampak runtuh seketika saat perang rumah tangga Wales merusak reputasi keluarga kerajaan.

Putri Diana membawa modernitas dan kemewahan ke keluarga kerajaan.

Dia dikenal karena belas kasihnya, berusaha mengubah stigma terhadap mereka yang didiagnosis dengan HIV dan AIDS, dan membawa pendekatan yang lebih sensitif untuk keterlibatan kerajaan.

Tetapi di masa-masa awal pernikahan, rumah tangga Charles dan Diana tidak berjalan mulus.

Putri Diana paranoid tentang hubungan suaminya dengan Camilla Parker Bowles .

Pada tahun-tahun berikutnya, ketakutannya terbukti benar.

Charles memang memiliki hubungan dengan Camilla.

Diana sempat menderita bulimia dan bahkan pernah menjatuhkan diri dari tangga saat hamil Pangeran William .

Fakta mengejutkan muncul dalam buku Andrew Morton Diana: Her True Story – sebuah karya yang berkolaborasi dengan sang putri sendiri.

Tindakan Diana yang go public membuat para bangsawan tanpa banyak simpati padanya.

Sang Ratu dikatakan perhatian terhadap Diana, tetapi mendapati perilakunya sulit untuk dipahami.

Di sisi lain, Diana pernah mengakui bahwa dia sangat ingin masuk ke dalam pikiran ibu mertuanya.

Drama kerajaan tak berakhir di situ.

Pada tahun 1992, muncul kaset “Squidgygate” dengan James Gilbey di mana Diana menyebut pernikahannya sebagai “penyiksaan”.

Ia juga merujuk pada bangsawan dengan istilah yang kurang menyenangkan.

Tak lama kemudian, diumumkan bahwa Pangeran Charles dan Putri Diana akan berpisah.

Dalam wawancara televisinya dengan Jonathan Dimbleby pada tahun 1994, Charles mengakui bahwa dia tidak setia.

Putri Diana kemudian muncul dalam program televisi Panorama, di mana ia menceritakan semuanya tentang kerajaan.

Diana merahasiakan wawancara itu dari Ratu sampai sebelum acara itu ditayangkan.

Diana mengatakan kepada bangsa bahwa ada tiga orang dalam pernikahannya.

Segera setelah siaran pada tahun 1995 itu, Ratu menulis kepada Charles dan Diana, menyarankan mereka untuk bercerai.

Keduanya benar bercerai pada tahun 1996 dan Diana dicopot dari gelar HRH-nya.

Setahun kemudian, Putri Diana meninggal.

Dia tewas dalam kecelakaan mobil pada 31 Agustus 1997 di Paris.

Saat itu ia bersama kekasihnya, Dodi Fayed, yang dikejar paparazzi.

Ketika Ratu tinggal bersama William dan Harry yang berduka di Balmoral, publik marah karena Ratu tidak segera muncul.

Berita utama surat kabar berteriak: “Tunjukkan pada kami bahwa Anda peduli”, menyidir Ratu Elizabeth.

Sebagai tanda penghormatan, Ratu disarankan dan mengalah dengan mengibarkan bendera Union setengah tiang di atas Istana Buckingham untuk pertama kalinya.

Enam hari setelah Diana meninggal, barulah Ratu berbicara kepada publik di televisi.

“Kita semua telah mencoba dengan cara yang berbeda untuk mengatasinya,” katanya.

“Tidak mudah untuk mengungkapkan rasa kehilangan, karena kejutan awal sering digantikan oleh campuran perasaan lain: tidak percaya, tidak mengerti, marah – dan kepedulian terhadap mereka yang tersisa.”

“Kita semua merasakan emosi itu dalam beberapa hari terakhir ini.”

“Jadi apa yang saya katakan kepada Anda sekarang, sebagai Ratu Anda dan sebagai seorang nenek, saya katakan dari hati saya.”

Dia memberi penghormatan kepada Diana, menyebutnya sebagai “manusia yang luar biasa dan berbakat”, menambahkan bahwa dia mengagumi dan menghormati Diana.

Keesokan harinya saat rombongan pemakaman melewati istana, Ratu menundukkan kepalanya.

Pada musim panas 2004 hampir tujuh tahun setelah Diana meninggal, Ratu muncul untuk membuka air mancur Hyde Park yang dibangun untuk mengenang kematiannya.

Itu adalah penampilan publik pertama keluarga Spencer dan Windsors bersama sejak pemakaman.

Sang Ratu memberi penghormatan kepada kemampuan Diana yang “tidak hanya untuk menyentuh kehidupan orang-orang tetapi juga mengubah mereka”.

Ratu mengakui, “Tentu saja ada masa-masa sulit, tetapi kenangan menjadi lembut seiring berlalunya tahun.”

“Saya ingat terutama kebahagiaan yang dia berikan kepada kedua cucu saya.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)