redaksiharian.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow “melakukan segalanya dengan benar” dalam hampir delapan bulan invasi ke Ukraina, meskipun adanya serangkaian kekalahan yang memalukan.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (15/10/2022), komentar Putin itu muncul beberapa jam setelah pejabat yang ditunjuk Rusia di wilayah Kherson, Ukraina selatan mendesak penduduk untuk pergi setelah Ukraina mengatakan pasukannya bergerak maju ke wilayah tersebut.

“Apa yang terjadi hari ini tidak menyenangkan. Tapi tetap saja, (jika Rusia tidak menyerang pada Februari) kami akan berada dalam situasi yang sama, hanya kondisinya yang akan lebih buruk bagi kami,” kata Putin kepada wartawan setelah pertemuan puncak di Kazakstan.

“Jadi kami melakukan semuanya dengan benar,” tutur Putin bersikeras.

Putin juga menyinggung tentang ledakan di jembatan Crimea pada Sabtu lalu. Dia menyebut peledakan jembatan itu sebagai tindakan “teroris”. Sebagai pembalasannya, Rusia membombardir Ukraina selama dua hari dengan rudal-rudal yang menghantam fasilitas energi dan menyebabkan pemadaman dan gangguan pasokan air.

Putin mengatakan bahwa “untuk saat ini” tidak perlu melanjutkan serangan rudal besar-besaran yang menghantam kota-kota di Ukraina dan menewaskan sedikitnya 20 warga sipil. Menurut Putin, militer Rusia memiliki tujuan lain.

“Tujuan kami bukan untuk menghancurkan Ukraina ,” cetusnya.

Jembatan Crimea secara logistik penting bagi Moskow. Jembatan ini adalah jalur transportasi penting untuk memindahkan peralatan militer ke para tentara Rusia yang bertempur di Ukraina.

Jembatan itu juga secara simbolis penting bagi Putin, yang meresmikannya pada 2018, empat tahun setelah dia mencaplok semenanjung Crimea, yang menuai kecaman dari Barat.

Pada Jumat (14/10), Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menegaskan tujuan dari apa yang disebut ‘operasi militer khusus’ di Ukraina tidak berubah. Namun, Kremlin juga menyatakan bahwa tujuan itu bisa dicapai melalui perundingan.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/10/2022), pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada surat kabar Rusia, Izvestia, dan menjadi yang terbaru dari serangkaian pernyataan pada pekan ini yang menegaskan peluang keterbukaan Moskow untuk dialog.

Hal itu menandai perubahan sikap menyusul serentetan kekalahan memalukan yang dialami pasukan Rusia dalam pertempuran di Ukraina yang memasuki bulan kedelapan invasi mereka.

“Arahnya tidak berubah, operasi militer khusus terus berlanjut, itu terus berlanjut agar kami mencapai tujuan kami,” ucap Peskov.

“Namun, kami telah berulang kali menegaskan bahwa kami tetap terbuka untuk negosiasi demi mencapai tujuan kami,” tegasnya.