redaksiharian.com – Pusat Investasi Pemerintah ( PIP ) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan, pembiyaan ultra mikro (UMi) kepada 2,2 juta debitur. Target ini lebih tinggi dari realisasi tahun lalu sebesar 2,01 juta debitur.
Direktur Utama PIP Ismed Saputra mengatakan, sampai dengan 14 Juni lalu, pembiayaan ultra mikro telah disalurkan kepada 568.574 debitur. Adapun nilai pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 2,33 triliun.
“Penyaluran pembiayaan UMi diarahkan untuk menjangkau pelaku usaha yang belum terlayani pembiayaan, khususnya pada sektor pertanian dan sekaligus berkontribusi positif terhadap penurunan angka kemiskinan,” tutur dia, dalam Media Meet Up UMi PIP, di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (16/6/2023).
Meskipun target penyaluran pembiayaan meningkat, Ismed memastikan, pihaknya akan tetap menjaga kualitas pembiayaan. PIP disebut akan menjaga rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) pada kisaran 0 persen.
“Kualitas pembiayaan atau Net Performing Loan (NPL) terjaga pada tingkat rendah, dan telah diturunkan melalui upaya restrukturisasi,” katanya.
Untuk menjaga kualitas NPL itu, Ismed bilang, pihaknya akan memperkuat pengawasan atau monitoring debitur melalui masing-masing lembaga keuangan penyalur. Hal ini menjadi penting, sebab PIP tidak ingin debitur dengan debitur tenor panjang mengalami gangguan keuangan sewaktu-waktu.
Kemudian, PIP juga memberikan pelatihan kepada para account officer masing-masing lembaga keuangan. Langkah ini dilakukan dengan tujuan memperkuat pengawasan pada garda terdepan.
Terakhir, PIP terus melanjutkan pendampingan kepada debitur. Pendampingan dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pinjaman debitur.
“Bentuk kegiatan dukungan itu berupa pemberian motivasi usaha, konsultasi terkait usaha, peningkatan kapasitas SDM, pengawasan terhadap debitur dan sebagainya,” ucap Ismed.