redaksiharian.com – PT Pupuk Kaltim berkomitmen mendukung aksi pelestarian terumbu karang dan ekosistem perairan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan.

Senior Vice President (SVP) Pengembangan Pupuk KaltimIndardimengatakan pihaknya mendorong tumbuhnya kepedulian terhadap terumbu karang tidak hanya kepada masyarakat umum, tetapi juga seluruh karyawan.

“Pencemaran laut oleh sampah berdampak terhadap kelangsungan hidup terumbu karang. Hal ini menjadi perhatian kami agar ke depan tumbuh kesadaran bersama untuk senantiasa menjaga laut yang bebas dari sampah dengan ekosistem terumbu yang terjaga,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Indardi berharap pelibatan karyawan dalam melakukan rehabilitasi terumbu karang dan pembersihan sampah yang mencemari laut bisa menumbuhkan kesadaran bersama untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui kesinambungan upaya dan kolaborasi aktif seluruh pihak.

Menurut dia, perseroan terus menanamkan kepedulian sejak dini terhadap lingkungan dan ekosistem perairan. Hal ini sejalan dengan prinsip Environmental Social Governance(ESG) berupa lingkungan, sosial, dan tata kelola sebagai salah satu parameter dalam pembangunan berkelanjutan.

“Kami sebagai salah satu perusahaan yang berada di wilayah pesisir berkomitmen untuk terus mendukung kelestarian terumbu karang sebagai wujud harmoni antara perusahaan dengan lingkungan,” kata Indardi.

“Program Evolution menjadi wadah bagi karyawan untuk terlibat aktif di berbagai kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, baik pada aksi sosial kemasyarakatan maupun lingkungan,” katanya.

Selama ini, menurut dia, program Evolution telah menggagas keterlibatan aktif seluruh karyawan dalam aksi lingkungan, di antaranya penanaman 500 bibit pohon di kawasan sekitar perusahaan.

“Kegiatan itu untuk mendukung program Kota Hutan dengan target 12.000 bibit pohon berbagai jenis,” katanya.

Pada 19 Mei 2023, perseroan mengumpulkan 191,8 kilogram sampah berbagai jenis dan merevitalisasi 100 unit terumbu karang staghorn yang bernama ilmiah Acropora Cervicornis di kawasan perairan Pulau Beras Basah, Bontang, Kalimantan Timur.