redaksiharian.com –
JAKARTA,KOMPAS.com – Selama mudik ke kampung halaman , pemudik sebaiknya memperhatikan masalah parkir mobil yang dibawa.
Jika parkir sembarang tempat, dikhawatirkan akan menggangu warga lainnya yang beraktivitas. Sebab, jalan kampung pada umumnya lebih sempit ketimbang di kota besar.
Namun demikian, pemilik mobil tak disarankan memarkirkan di bawah pohon karena bisa saja menimbulkan masalah, seperti tertimpa buah yang jatuh sampai getah yang bisa merusak bagian cat.
Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin menjelaskan, lebih baik parkir mobil di tempat terbuka.
Pemilik mobil biasanya memilih untuk menghindari panas matahari langsung agar suhu di dalam kabin tidak panas saat mobil akan digunakan lagi.
“Di bawah pohon memang mobil tidak terpapar panas matahari. Tapi, getah pohon atau buah yang jatuh dapat merusak bodi dan kaca mobil. Mending kaca sedikit di buka seukuran talang air, tujuannya agar ada udara yang masuk ke dalam kabin,” ucap Syafruddin.
Biar tak merugikan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya, sebaiknya pemilik mobil mencari lokasi parkir yang aman, tidak di pinggir jalan atau di dekat pohon.
Contohnya, memarkirkan mobil di tempat parkir yang ada di tempat umum seperti di fasilitas masjid.
“Tidak apa-apa menyewa lahan parkir selama mudik di kampung. Itu justru tidak merugikan orang lain, kalau di pinggir jalan, warga desa jadi susah ketika mau lewat. Jika parkir sembarangan, rasanya pasti enggak nyaman sama yang punya rumah dan tetangga,” kata Syafruddin.
Menghilangkan bekas getah pohon yang ada di bodi tidak mudah. Biasanya, kata Syafruddin, pemilik mobil tidak bisa melakukan perbaikan itu sendiri yang akhirnya harus mengeluarkan dana besar untuk ke salon.
Jika ada buah yang jatuh juga dapat membuat kaca retak bahkan pecah.
“Sehingga, ketika di kampung jangan parkir di bawah pohon. Untungnya sedikit, ruginya banyak. Enggak tau, jika tiba-tiba ada angin kencang yang membuat ranting dan buah di atas pohon jatuh dan terkena mobil,” katanya.