redaksiharian.comJakarta, CNBC Indonesia – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara tahun ini mencapai 35,5 juta ton. Adapun target ini sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan di 2022.

Manajer Pertambangan PTBA unit Air Laya, Suratman mengatakan angka tersebut juga berasal dari target produksi di lima unit pertambangan PTBA, seperti Muara Tiga Besar (MTB), Air Laya, Bangko Barat, dan Bangko Tengah Blok A dan B.

Dia menambahkan, untuk produksi batu bara di Air Laya, tempat tanggung jawabnya, ditargetkan mencapai 8,5 juta ton hingga akhir tahun. Kemudian untuk unit tambang Muara Tiga Besar ditargetkan 7,75 juta ton.

“Sedangkan Bangko Barat 7 juta ton, dan Bangko Tengah Blok A dan B digabung 12,25 ton,” ujar Suratman kepada awak media di unit tambang Air Laya, Senin (12/9/2022).

Untuk diketahui, per semester pertama 2022, PTBA mencatatkan total produksi batubara sebesar 15,9 juta ton. Angka ini meningkat 20% dibandingkan realisasi produksi pada semester pertama 2021 yang sebesar 13,3 juta ton.

Dalam mengejar target produksi, tentunya PTBA juga menerapkan praktek pertambangan yang baik (Good Mining Practice) dengan program-program dekarbonisasi, contohnya seperti penanaman pohon di areal reklamasi.

Hingga Juni 2022, tercatat total areal reklamasi PTBA sudah mencapai 2.144,3 hektar (ha) dan telah telah ditanam 1.333.350 batang pohon. Berbagai jenis pohon yang ditanam di antaranya Sengon, Jati, Mahoni, Kayu Putih, Akasia, Angsana, Merbau, Bambu, Jabon, Pinus, Johar, Longkida.

Tak hanya itu, PTBA telah menjalankan sejumlah program untuk mendukung dekarbonisasi seperti menerapkan Eco Mechanized Mining yakni mengganti peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik.

Perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.

Saat ini. PTBA tengah melakukan studi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi teknologi dekarbonisasi di bidang pertambangan, PTBA menggelar Greenovator, dimana dana sebesar Rp 3 miliar disiapkan bagi yang mampu menciptakan inovasi dalam CCUS dan Carbon Reduction.