redaksiharian.com – Padahal menurut Psikolog Parenting, Ayank Irma orangtua bisa memberikan mainan apapun kepada anak, seperti anak perempuan bisa bermain mobil-mobilan atau anak lelaki bermain boneka.

“Orangtua berbasis gender dalam memberikan mainan. Padahal di sanalah peran orangtua, mereka memperlakukan anak setara dan tidak terbatas gendernya,” ujar Ayank dalam program We See Equal dI SMPN 1 Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022)

Menurut Ayank langkah ini penting dilakukan orangtua, tujuannya agar anak memiliki perspektif lebih luas untuk bermimpi dan berkarir di segala bidang di masa depan.

Jadi nantinya, perempuan bisa menjadi masinis, mekanik, teknisi, insinyur, dan sebagainya. Begitu juga anak lelaki bisa menjadi desainer, makeup artist, pelukis, chef, bidan, perawat dan sebagainya.

Sehingga anak tetap bisa menjadi apapun yang mereka inginkan, sesuai bakat dan minatnya hingga bisa berkembang dengan maksimal.

Tidak hanya berkarir, orangtua juga harus setara memberikan kesempatan belajar dan mendapatkan pendidikan tidak berbasis gender atau jenis kelamin tertentu.

“Jadi jika anak bisa menjalani permainan apapun, maka begitu juga dengan pendidikan, kalau anak lelakinya bisa sekolah di universitas atau sekolah tinggi, begitu juga dengan anak perempuannya,” tutup Ayank.