RedaksiHarian – Tensi persaingan Proliga 2024 semakin memanas dengan kedatangan Giovanna Milana Day atau yang akrab disapa Gia.
Pemain asal Amerika Serikat tersebut akan mengawal Jakart Pertamina Enduro untuk tampil dan berbicara banyak di Proliga 2024.
Meski baru pertama kali tampil di kompetisi bola voli tanah air paling bergengsi ini, nama Gia sudah tidak asing bagi penggemar Indonesia.
Sang outside hitter merupakan tandem dari pemain Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi di Liga Voli Korea 2023-2024.
Tampil bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Gia dan Megawati mendapatkan julukan Duo Meriam Kembar karena penampilan yang solid.
Usai Liga Voli Korea 2023-2024 berakhir, Gia dipastikan akan tampil di Proliga 2024 di bawah bendera Jakarta Pertamina Enduro.
Kabar mengenai kepindahan Gia ke Jakarta Pertamina Enduro sendiri sempat diragukan oleh banyak pihak.
Pada Kamis (4/4/2024) kemarin, akun Volinews Indonesia pertama kali mengabarkan bahwa Gia akan bermain di Proliga 2024.
Kurang lebih 24 jam berselang, Gia benar-benar memastikan kutipan tersebut benar adanya melalui story di akun instagramnya.
Dalam unggahannya tersebut, pemain berusia 25 tahun tersebut mengungkapkan rasa bangganya bisa berkesempatan main di Indonesia.
“Merasa terberkati karena bisa bermain di Indonesia musim panas ini, mari kita bersenang-senang,” tulis Gia dalam story-nya.
Dengan membela Jakarta Pertamina Enduro, Gia juga bisa dipastikan akan menjadi musuh Megawati usai kenanangan manis saat bahu-membahu di Red Sparks.
Pasalnya, pemain asal Jember, Jawa Timur tersebut sudah memantapkan diri untuk bergabung bersama Jakarta BIN pada edisi kali ini.
Melihat kedalaman skuad yang dimiliki, Jakarta BIN benar-benar serius menghadapi persaingan musim ini.
Selain Megawati, Jakarta BIN juga menggaet pemain-pemain dengan reputasi tinggi seperti Wilda Siti Nur Fadhilah.
Tak ayal, pertemuan antara Megawati dan Gia yang sebelumnya kawan menjadi lawan sangat dinantikan penggemar tanah air.
Di Liga Voli Korea musim lalu, Gia dan Megawati mempersembahkan pencapaian luar biasa bagi Red Sparks.
Mereka berhasil menuntaskan penantian tujuh musim tim besutan Ko Hee-jin tersebut untuk bisa memijak babak playoff.
Akan tetapi, Red Sparks harus puas mengakhiri kompetisi sebagai semifinalis playoff dan menduduki peringkat ketiga di klasemen akhir.
Untuk rapor individual, Gia mencetak 690 poin (peringkat ke-8 dalam klasemen top skor) dengan rasio serangan sukses 43,95 persen (ke-5).
Sedangkan Megawati menorehkan hasil lebih baik dengan berada satu setrip di atas Gia melalui torehan 736 poin.