redaksiharian.com – Pelabuhan Ciwandan bisa dibilang kalah populer apabila dibandingkan dengan Pelabuhan Merak, meski keduanya sama-sama berada di Kota Cilegon, Banten.
Padahal, Pelabuhan Ciwandan adalah salah satu pelabuhan di Banten yang lalu lintasnya paling padat. Pelabuhan ini berjarak sekitar 16 kilometer dari Merak.
Berbeda dengan Merak yang dikelola oleh BUMN PT ASDP (Persero), pengelola Pelabuhan Ciwandan adalah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, perusahaan negara yang memang fokus pada bisnis pengelolaan kepelabuhanan di Tanah Air.
Mengutip laman resmi Ditjen Hubdar Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Ciwandan adalah pelabuhan pendukung agar beban lalu lintas pada Merak bisa berkurang, terutama saat musim Mudik Lebaran atau libur panjang.
Saat Mudik Lebaran 2023 misalnya, pelabuhan mengoperasikan 5 dermaganya, di mana seluruh dermaga itu bisa melayani kapal berjenis Roll On Roll Off (Ro-Ro).
Namun demikian, sebagai pelabuhan bantuan Merak, Ciwandan saat mudik hanya melayani penyeberangan untuk masyarakat pengguna kendaraan roda dua. Sementara untuk pengguna mobil tetap diarahkan menggunakan Merak.
Profil Pelabuhan Ciwandan
Pelabuhan Ciwandan Banten berlokasi di Jalan Anyer, Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Akses ke pelabuhan ini terbilang mudah, karena bisa diakses melalui jalan nasional dan tidak jauh dari Tol Merak-Jakarta.
Di luar musik mudik, Pelabuhan Ciwandan dipergunakan untuk bongkar muat kapal kontainer, baik tujuan domestik maupun ke luar negeri. Pelabuhan di Banten ini terkenal sebagai lokasi bongkar muat komoditas gandum dan jagung impor.
Keberadaan pelabuhan ini sejatinya sudah ada sejak lama, yakni sejak era Kesultanan Banten. Namun dalam fungsinya sebagai pelabuhan nasional, baru resmi beroperasi sejak 27 Agustus 1988.
Total luasnya mencapai 54 hektare dengan area perairannya 4.100 hektare. Pelabuhan ini juga dipakai sebagai persinggahan kapal atau pelabuhan pengumpul sebelum menuju ke Tanjung Priok atau tujuan lainnya.
Mengutip laman resmi Pelindo, saat ini, Pelabuhan Banten merupakan pintu masuk utama bagi komoditas gandum yang berasal dari luar negeri.
Terletak sekitar 10 km dari pusat Kota Serang, pelabuhan ini merupakan pelabuhan penting bagi perdagangan internasional abad ke-15.
Saat itu, kapal-kapal asing yang berasal dari Persia, Arab, India, Tiongkok, Inggris, dan Portugis, hilir mudik dari dan menuju Pelabuhan Banten.
Perkembangan pesat pelabuhan di Banten didukung oleh pertumbuhan industri di sekitarnya, mulai dari industri pengolahan logam, mesin, kimia, hingga minyak kelapa sawit.
Berdasarkan sektor usaha, Industri Pengolahan, Perdagangan Besar & Eceran, serta Konstruksi memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten.
Pelabuhan Ciwandan Banten memiliki potensi berkembang pesat karena ditopang daerah industri yang tumbuh pesat, seperti industri pengolahan logam, mesin, kimia, dan minyak kelapa sawit.