redaksiharian.com – Seorang pria asal Korea Selatan meminjamkan uang senilai 300.000 won atau sekira Rp3,5 juta kepada turis asal Dubai yang kehilangan dompetnya. Tidak disangka, pria Korea Selatan itu diganti uangnya senilai 800 juta won atau sekira Rp9,5 miliar oleh turis Dubai tersebut.

Dilansir Pikiran-rakyat.com dari mustsharenews.com, kejadian tersebut bermula ketika pria asal Korea Selatan itu sedang berjalan kaki, akan tetapi tiba-tiba seorang turis asal Dubai menyapanya secara tiba-tiba .

Turis asal Dubai tersebut mengaku bahwa dia kehilangan dompetnya dan memerlukan uang untuk kembali ke hotel.

Kebanyakan orang akan menyangka bahwa hal tersebut merupakan modus penipuan, akan tetapi lain dengan pria Korea Selatan yang baik hati tersebut.

Dia percaya pada pengakuan si turis Dubai dan memberikan pinjaman sebesar 300 ribu won (Rp3,5 juta).

Turis asal Dubai tersebut kemudian meminta nomor pria asal Korea Selatan dengan maksud untuk mengabarkan kondisinya jika dia sudah sampai di hotel tempat menginap. Pria Korea Selatan tersebut pun memberikan nomor teleponnya kepada si turis.

Beberapa hari kemudian, turis asal dubai menghubunginya dan meminta nomor rekening Bank untuk mengembalikan uang yang dia pinjam. Tak dinyana, pria asal Kora Selatan terkejut melihat nominal transfer yang dikirim turis Dubai .

Bukan tanpa alasan, turis asal Dubai itu mentransfer uang senilai 889,545,900 won atau sekira Rp9,5 miliar kepada pria asal Korea Selatan yang sudah membantunya.

Menurut unggahan sang pria Korea Selatan , si turis Dubai ingin mengembalikan uang sekaligus mengucapkan rasa terimakasih karena telah membantu dan mempercayainya.

Peristiwa tersebut dibagikan sang pria asal Korea Selatan melalui unggahan instagram @_taheo_. Dilansir dari mothership.sg unggahan tersebut dibanjiri komentar berbahasa Korea Selatan yang mengungkapkan rasa takjub.

Banyak juga komentar bernada bercanda yang ingin bertemu dan membantu turis Dubai juga. Sementara itu, yang lain memperingatkan bahwa tidak semua orang seberuntung pria baik hati tersebut, dan bahwa orang harus tetap waspada terhadap penipuan.***