Pertemuan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, yang memicu latihan militer berhari-hari oleh China, termasuk penembakan rudal di atas pulau itu dan ke Selat Taiwan.
Delegasi yang beranggotakan lima orang itu dipimpin oleh Senator Demokrat Ed Markey dari negara bagian Massachusetts. Mereka juga dijadwalkan bertemu dengan perwakilan pemerintah dan sektor swasta lainnya.
Anggota delegasi lainnya adalah Aumua Amata Coleman Radewagen dari Partai Republik yang mewakili Samoa Amerika, serta tokoh-tokoh Demokrat John Garamendi dan Alan Lowenthal dari negara bagian California dan Don Beyer dari negara bagian Virginia.
Berbicara di kantor presiden di Taipei, Tsai mengatakan Taiwan terlibat dalam kerjasama erat dengan sekutu-sekutu internasional untuk mencermati situasi militer itu.
“Invasi Rusia ke Ukraina awal tahun ini telah memperlihatkan ancaman yang dibuat oleh negara-negara otoriter terhadap ketertiban dunia. Baru-baru ini, China telah melakukan latihan militer berkepanjangan di perairan sekitar Taiwan yang sangat berdampak pada perdamaian dan stabilitas regional,” ujarnya seperti dilaporkan Associated Press.
Markey merespon dengan mengatakan, “Kita memiliki kewajiban moral untuk melakukan segala upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah konflik yang tidak perlu dan Taiwan telah menahan diri dan sangat bijak pada masa yang sulit ini.”
Senator itu juga menggarisbawahi legislasi yang bertujuan untuk mendorong ikatan politik dan ekonomi dengan Taiwan, terutama dalam industri semikonduktor yang penting.
Menanggapi kunjungan delegasi AS ke Taiwan, China pada Senin (15/8) mengatakan upaya untuk menantang prinsip Satu China “ditakdirkan untuk gagal.”
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan dalam konferensi pers rutin,”Untuk menghindari memburuknya hubungan Sino-AS dan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan, China akan melakukan upaya tegas dan keras untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah,” ujarnya seperti dilaporkan Reuters.
Militer China mengatakan pihaknya melakukan lebih banyak latihan dekat Taiwan pada Senin (15/8), di tengah pertemuan delegasi AS dengan pemimpin Taiwan. Beijing menganggap pertemuan itu sebagai pelanggaran atas kedaulatannya. [vm/lt]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.