redaksiharian.com – Presiden Iran Ebrahim Raisi menuturkan, aksi demonstrasi harus ditindak dengan tegas.

Hal itu disampaikan Raisi saat demo Iran terus berlanjut sejak Mahsa Amini meninggal dalam tahanan pada 16 September, tiga hari setelah ditangkap polisi moral.

Sebanyak 30 orang dilaporkan tewas saat aksi protes terus berlanjut hingga lebih dari sepekan, menurut televisi pemerintah. Demo telah merebak di 31 provinsi di Iran.

Pihak berwenang berjanji intuk menghadapi “musuh” di balik aksi demo besar yang menjalar di Iran.

Pada Jumat (23/9/2022), negara melawan aksi demo anti-pemerintah dengan menggalang demo tandingan di beberapa kota, sebagaimana dilansir Reuters.

Pada Sabtu (24/9/2022), media pemerintah mengutip Raisi yang mengatakan bahwa Iran harus menindak dengan tegas mereka yang menentang keamanan dan ketenangan negara.

Hal itu disampaikan Raisi ketika berbicara melalui sambungan telepon dengan keluarga anggota pasukan sukarelawan Basij yang terbunuh saat kerusuhan di Kota Mashhad.

“(Presiden) menekankan perlunya membedakan antara protes dan mengganggu ketertiban umum dan keamanan, dan menyebut peristiwa itu kerusuhan,” lapor media pemerintah.

Aksi protes dimulai pada 16 September saat Mahsa Amini, seorang perempuan kurdi, diumumkan meninggal dunia.

Mahsa Amini sebelumnya ditangkap karena dianggap tidak menutupi rambut dan kepalanya dengan benar menggunakan jilbab.

Kematian Mahsa Amini menyalakan kembali kemarahan atas berbagai masalah termasuk pembatasan kebebasan pribadi di Iran, aturan berpakaian yang ketat untuk wanita, dan ekonomi yang terguncang akibat sanksi.

Dalam aksi protes, beberapa perempuan membakar jilbab mereka di depan umum. Beberapa perempuan juga secara terbuka memotong rambut mereka.

Kantor berita Iran melaporkan pada Sabtu bahwa 739 pengunjuk rasa telah ditangkap di Provinsi Gilan.

Akun Twitter aktivis @1500tasvir, yang memiliki 125.000 pengikut, melaporkan bahwa saluran komunikasi dengan Kota Oshnavieh telah terputus, sambungan telepon rumah juga terputus.

Oshnavieh adalah salah satu dari beberapa kota di barat laut Iran yang juga diguncang demo.