redaksiharian.com – >

Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis (22/9/2022) waktu setempat.

Pergerakan harga minyak mentah dunia dibayangi oleh sentimen kekhawatiran akan pasokan minyak Rusia dan kenaikan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,8 persen, menjadi 90,58 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 75 sen, atau 0,8 persen, menjadi 83,69 dollar AS per barrel.

Kebijakan Rusia yang kini mulai mendorong wajib militer terbesar, setelah perang dunia mendorong kekhawatiran eskalasi perang di Ukraina lebih lanjut, dan berpotensi akan menghambat pasokan.

Simak selengkapnya di

2. Konversi Kompor Elpiji ke Kompor Listrik , Alih Beban “Oversupply” Listrik ke Masyarakat Miskin?

Uji coba konversi kompor elpiji ke kompor listrik dinilai akan semakin membebani masyarakat miskin.

Hal ini tak ubahnya memindahkan beban berat yang dipikul PT PLN (Persero) akibat oversupply listrik yang terjadi selama ini, ke masyarakat miskin.

“Saya kira benar PLN mengalihakan beban oversupply ke konsumen, bukan ke independent power producer (IPP), harusnya ini ditanggung bersama, PLN dan IPP,” ujar Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi kepada Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Sebagai informasi, dalam kontrak jual beli listrik dengan pengembang swasta atau IPP, ada yang disebut dengan skema “Take Or Pay”. Dalam skema ini, maka PLN harus mengambil pasokan listrik dari pembangkit listrik sesuai jumlah yang disepakati. Jika tidak diambil maka PLN akan membayar pinalti.

Selengkapnya baca di

3. Mengapa Hitler Menolak Melunasi Utang Jerman ke Negara Sukutu?

Nasib tragis Jerman yang kalah Perang Dunia I ditetapkan oleh para pemenang perang. Negara itu juga harus menanggung utang yang teramat berat.

Utang jumbo itu muncul dari Perjanjian Versailles di mana pihak Sekutu membebankan pembayaran reparasi (ganti rugi) yang besar.

Mengutip DW Indonesia, sebelum Perjanjian Versailles diteken, dalam perjanjian gencatan senjata di Compiegne tanggal 11 November 1918 Jerman diwajibkan membayar reparasi perang.

Saat itu, Jerman diharuskan membayar 7.000 ton emas. Jumlah itu harus dibayar secara mengangsur dari tahun 1919 sampai 1921, sebuah persyaratan yang sangat memberatkan bagi Jerman. Akan tetapi isi Perjanjian Perdamaian Versailles membuat beban Jerman jauh lebih berat lagi.

Nah mengapa Hitler menolak melunasi utang Jerman? Simak di

4. Cara Cek Status Penerima BSU Tahap 2 atau BLT Subsidi Gaji via HP

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap 2 kepada para pekerja atau buruh yang berhak menerima.

Cek penerima BSU tahap 2 dapat dilakukan melalui website resmi Kemnaker atau BPJS Ketenagakerjaan.

“(Dana BSU tahap kedua) sudah cair sejak Senin kemarin, jumlahnya 1,6 juta (pekerja atau buruh),” ujar Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (22/9/2022) siang.

BSU 2022 atau BLT subsidi gaji sebesar Rp 600.000 diberikan kepada 14,6 juta pekerja yang memenuhi persyaratan.

Baca selengkapnya di

5. Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu, Apa Saja?

Saat ini, begitu banyak pilihan investasi ditawarkan kepada masyarakat, tak terkecuali berinvestasi dalam bentuk emas.

Emas bisa menjadi pilihan alternatif berinvestasi, salah satunya karena logam mulia ini gampang untuk dijual kembali dengan harga cenderung stabil, bahkan naik seiring waktu.

Seiring dengan semakin banyak peminat emas, di pasaran pun mudah ditemui emas palsu. Keberadaan emas palsu membuat siapa pun harus lebih berhati-hati saat akan membeli logam mulia ini.

Meski begitu, Anda dapat melakukan beberapa cara untuk mengecek keaslian emas sebelum membelinya.

Apa saja ciri-ciri emas palsu? Simak di