redaksiharian.com – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat menyita 200 bal pakaian bekas impor atau thrifting dari sebuah gudang di kawasan Pasar Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan pihaknya melakukan penyitaan ini karena diduga ada tindak pidana berdasarkan Pasal 110 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

“Kegiatan itu dilakukan Subdit I Ditreskrimsus Polda Jawa Barat bersama PPNS dari Kementerian Perdagangan (Kemendag),” kata Ibrahim Rabu 22 Maret 2023.

Penyitaan 200 bal pakaian bekas impor itu, lanjutnya, dilakukan pada Selasa 21 Maret 2023 pagi hingga sore, lalu dilakukan pengecekan ulang. Hasil sitaan ini didapatkannya dari sebuah gudang yang dekat dengan Pasar Cimol Gedebage yang menjual pakaian thrifting .

Ia juga membeberkan awal mula penyitaan di Pasar Cimol Gedebage ini. Subdit I Ditreskrimsus Polda Jawa Barat menerima laporan terkait adanya aktivitas penurunan muatan barang-barang di lokasi tersebut.

Setelah mengecek, barang-barang tersebut diketahui merupakan bal yang berisikan pakaian impor bekas. Sebelumnya pemerintah pun melarang adanya aktivitas jual beli pakaian impor karena dapat mengganggu penjualan produk dalam negeri.

Dari penemuan tersebut, menurutnya, polisi bersama PPNS Kemendag pun langsung mengamankan barang-barang itu dan juga memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi.

“Bal pakaian bekas impor yang diamankan itu kemudian diserahkan ke PPNS Kemendag dan dititipkan di Rupbasan (Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara) Kota Bandung,” kata Ibrahim.

Maraknya bisnis thrifting membuat Pasar Cimol Gedebage yang berlokasi di Pasar Induk Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, tutup sementara. Pasalnya, Pasar Cimol Gedebage mayoritas menjual pakaian bekas impor atau thrifting .

Ketua Paguyuban Pasar Cimol Gedebage Rusdianto, di Bandung, Rabu, mengatakan penutupan itu dilakukan sejak Selasa 21 Maret 2023. Menurutnya, penutupan ini merupakan inisiatif para pedagang mengenai adanya larangan perdagangan pakaian bekas impor .

“Kalau kita ditutup sementara dulu, dibukanya kapan, kita belum tahu. Melihat kondisi saja ke depannya,” kata Rusdianto di Pasar Cimol Gedebage , Kota Bandung.

Sebanyak 1.100 pedagang terdampak dari penutupan Pasar Cimol Gedebage ini. Pasalnya, kios yang tidak menjual pakaian thrifting juga ikut tutup sementara.

Baca Juga: Survei Indo Barometer: Erick Thohir Cawapres Teratas

“Di sini juga bukan pakaian bekas saja, tapi ada yang menjual baju baru, tas baru, sepatu baru, itu juga kiosnya ikut tutup,” kata dia lagi.

Di samping itu, menurutnya, penutupan tersebut juga imbas dari tidak adanya pasokan barang thrifting ke pedagang di Pasar Cimol Gedebage .

Meskipun penutupan itu merupakan inisiatif para pedagang, dia pun berharap agar pemerintah memperhatikan nasib para pedagang yang kehilangan mata pencaharian akibat larangan penjualan pakaian thrifting tersebut.

“Kalau sehari tidak jualan sehari tidak bisa makan. Ini kita jualan tidak mencari penghasilan yang ‘wah’, yang penting bisa memperpanjang hidup saja,” kata dia lagi.

Saat ini gerbang Pasar Cimol Gedebage pun ditutup oleh petugas keamanan setempat. Selain itu, petugas keamanan pun melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang hendak berkunjung terkait ditutupnya aktivitas perdagangan sementara di pasar tersebut.***