redaksiharian.com – Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida memberhentikan putranya sendiri sebagai sekretaris politik karena perilakunya yang dianggap tidak pantas. Langkah itu diambil setelah foto-foto yang beredar menunjukkan putra Kishida dan kerabatnya berpura-pura menggelar konferensi pers di kediaman resmi PM Jepang.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (30/5/2023), foto-foto putra Kishida dan kerabatnya itu memicu reaksi keras dari publik Jepang, juga memicu kritikan tajam dari oposisi pemerintahan.

Saat berbicara kepada wartawan setempat, Kishida menyatakan bahwa putranya yang bernama Shotaro Kishida akan mengundurkan diri sebagai sekretaris politik PM Jepang mulai Kamis (1/6) mendatang.

Kishida menjelaskan bahwa pengunduran diri itu disebabkan oleh perilaku ‘tidak pantas’ di kediaman resmi PM Jepang.

Sebuah majalah mingguan, pekan lalu, mempublikasikan foto-foto Shotaro dan beberapa kerabatnya yang sedang berpura-pura menggelar konferensi pers di podium tempat PM Jepang biasa berdiri saat berbicara kepada wartawan.

Kishida saat berbicara kepada wartawan menyatakan dirinya memutuskan untuk mengganti putranya dari jabatannya saat ini.

“Perilakunya di ruang publik tidak pantas sebagai seseorang yang menempati posisi resmi sebagai ajudan politik. Saya memutuskan untuk menggantinya sebagai bentuk pertanggungjawaban,” tegas Kishida saat membahas soal pemberhentian putranya sendiri.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pengungkapan itu terjadi pada saat yang tidak tepat bagi Kishida, yang popularitasnya sedang meningkat dengan digelarnya KTT G7 baru-baru ini di Hiroshima. Kritikan secara luas juga datang dari oposisi pemerintahan.

Seorang anggota parlemen senior dari partai oposisi terbesar, Partai Demokratik Konstitusional Jepang, Seiji Osaka, menyatakan pemecatan itu seharusnya dilakukan lebih awal.

“Ini sudah terlambat. Saya menduga (Kishida) menunjuk seseorang yang tidak mampu (menjadi) ajudan perdana menteri untuk jabatan itu,” ucap Osaka seperti dikutip kantor berita Kyodo.