redaksiharian.com

    5SHARES

Ilustrasi

Dream – Tubuh akan bekerja sangat ekstra saat ibu menjalani kehamilan. Bukan hanya selama 9 bulan, tapi juga setelahnya karena ibu juga menyusui. Untuk itu bagi calon ibu yang sedang menjalani program hamil atau merencanakan kehamilan, penting untuk menjaga vitalitas tubuh.

Salah satu caranya adalah dengan berolahraga. Aktivitas fisik yang rutin dan terstruktur bisa membantu meningkatkan kesuburan.

” Telah banyak bukti bahwa beraktivitas fisik dan olahraga rutin tidak hanya membantu meningkatkan prakonsepsi, ovulasi, tapi juga membantu kemungkinan kehamilan,” kata Debora Sedaghat, seorang dokter kandungan di Pusat Medis Fountain Valley, California, dikutip dari Parents.

Ada beberapa olahraga yang bisa dilakukan para calon ibu. Jenis olahraga sangat direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin.

Strength Training (kekuatan otot)Menjalani latihan kekuatan otot seperti angkat beban, squat, sit-up dan push-up penting bagi calon ibu. Latihan ini menyiapkan otot ibu jadi lebih kuat bila terjadi kehamilan. Supaya otot lebih kuat saat berat badan naik dan mempercepat masa pemulihan pasca kelahiran. Termasuk setelah melahirkan karena akan banyak mengangkat bayi.

Aerobic

Penting untuk meningkatkan detak jantung setidaknya selama 30 menit, tiga kali seminggu. Abby Phon, CHHC, AADP, IAHC, pelatih kesehatan dan kebugaran bersertifikat, menyarankan para calon ibu untuk melakukan latihan aerobic.

” Jantung perlu memompa hingga 40 persen lebih banyak darah ke seluruh tubuh Anda selama kehamilan, jadi pastikan kondisi jantung prima sebelum hamil,” kata Phon.

© Shutterstock

Latihan Otot Dasar PanggulMelatih otot dasar panggul sangat dianjurkan untuk mempersiapkan kehamilan. Jenny Arrington, seorang guru yoga dan penasihat kesehatan di Kellogg School of Management di Northwestern University di Chicago, mengungkap latihan dasar panggul juga untuk kesehatan kandung kemih, rahim, dan usus.

” Persiapan yang tepat dapat membantu menghindari inkontinensia (mengompol) urine atau feses setelah bayi lahir,” katanya.

Rekrut pelatih pribadiMerekrut pelatih bersertifikat pribadi bisa menjadi opsi dalam melakukan latihan. Pelatih pribadi dapat memastikan calon ibu melakukan gerakan yang tepat, terutama jika merupakan seorang pemula. Termasuk bisa mencapai target yang diinginkan dan meminimalkan risiko cedera.

Laporan Meisya Harsa Dwipuspita

Jerawat Bermunculan Saat Hamil, Hormon Jadi Pemicu Utama

Dream – Kulit mulus dan cukup sehat sebelum hamil, tapi ketika berbadan dua jerawat bermunculan. Bukan sekadar komedo tapi jerawat besar yang kemerahan. Tentunya hal ini sangat menganggu penampilan.

Dikutip dari KlikDokter, pPada ibu hamil munculnya jerawat lebih sering dan banyak di minggu ke-6 kehamilan. Jerawat merupakan permasalahan yang sangat umum terjadi saat hamil.

Ibu bisa berjerawat meskipun sebelumnya tidak memiliki jerawat. Apabila sudah berjerawat, kondisinya pun bisa saja semakin parah ketika hamil. Menurut dr. Reza Fahlevi, penyebab munculnya jerawat saat hamil adalah karena adanya perubahan hormonal.

© MEN

” Saat hamil, terdapat beberapa hormon yang keluar lebih banyak. Sehingga wanita jadi mudah berjerawat,” kata dr. Reza.

Salah satu hormon yang berperan pada munculnya jerawat di awal kehamilan adalah hormon androgen yang meningkat. Hormon ini berfungsi untuk mendorong kelenjar sebaceous di kulit jadi membesar dan meningkatkan produksi minyak atau sebum.

Hormon Progesteron

Saat jumlah sebum berlebih disertai banyaknya sel kulit mati, pori-pori akan tersumbat dan membuat bakteri berkembang lebih cepat. Kondisi ini akhirnya memicu peradangan dan menimbulkan munculnya jerawat.

© Shutterstock

Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan juga menyebabkan lebih banyak minyak atau sebum keluar. Saat sebum berlebih, pori-pori akan tersumbat dan menimbulkan penumpukan bakteri yang memicu jerawat.

Bisa Hilang dan Muncul

Tubuh yang ‘terkaget’ dengan peningkatan hormon di awal kehamilan, membuat jerawat menjadi lebih sering muncul saat masa kehamilan. Ini juga dapat memperburuk jerawat yang telah ada sebelum masa kehamilan.

Jerawat yang terjadi saat masa kehamilan bisa berbeda-beda di setiap wanita, bisa ringan, sedang, ataupun parah. Jerawat bisa hilang dan muncul kembali, ataupun muncul dan terus ada selama hamil.

Perawatan kulit yang dilakukan saat hamil dan melahirkan haruslah sama. Konsultasikan pula ke dokter terkait pilihan pengobatan jerawat yang bisa dilakukan atau tidak berbahaya selama kehamilan hingga masa menyusui.

Penjelasan selangkapnya baca di sini.