redaksiharian.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato kenegaraannya pada hari Selasa (21/2), menjelang peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina .

“Saya berbicara kepada Anda pada saat yang sulit dan penting bagi negara kita, pada saat perubahan besar terjadi di mana-mana di dunia,” kata Putin di depan para pejabat tinggi dan elit politik Rusia.

Putin berkata bahwa “peristiwa bersejarah akan menentukan masa depan negara kita… masing-masing dari kita terikat oleh tanggung jawab yang sangat besar.”

Dilansir BBC, Selasa (21/2/2023), dalam pidato kenegaraannya di depan parlemen Rusia, Putin membahas tentang operasi militer Rusia di Ukraina. Putin pun menyalahkan Barat atas perang yang terjadi.

“Ukraina dan Donbas telah menjadi simbol kebohongan total,” kata Putin, menuduh Barat menarik diri dari “perjanjian mendasar” dan memberikan “pernyataan munafik” serta memperluas NATO dan “menutupi kita dengan payung”.

“Saya ingin mengulangi: merekalah yang bersalah atas perang ini, dan kita menggunakan kekuatan untuk menghentikannya,” kata Putin yang disambut tepuk tangan meriah.

Putin melanjutkan pidatonya dengan mengklaim Rusia mencoba menyelesaikan konflik di wilayah Donbas dengan cara damai.

Dia mengatakan komitmen Barat untuk perdamaian ternyata “penipuan”, dan “kebohongan yang kejam”. Putin juga mengklaim Ukraina mencoba untuk mengumpulkan senjata biologi dan nuklir.

“Kita melakukan segala yang mungkin untuk menyelesaikan masalah ini secara damai, menegosiasikan jalan keluar damai dari konflik yang sulit ini, tetapi di belakang kita skenario yang sangat berbeda sedang disiapkan.

“Mereka [Barat] hanya mengulur waktu, menutup mata terhadap pembunuhan politik, penganiayaan terhadap orang-orang beriman,” katanya.