RedaksiHarian – Timnas Indonesia bertemu Australia pada duel pembuka tirai babak 16 besar Piala Asia 2023.
Laga tersebut tersaji di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Minggu (28/1/2024) pukul 18.30 WIB.
Melihat riwayat pertemuan dan peringkat di atas kertas, Socceroos jelas lebih diunggulkan.
Pasukan racikan Graham Arnold juga layak dikategorikan kandidat kuat juara.
Sejak gabung AFC, Australia selalu berhasil minimal masuk perempat final.
Mereka menjadi runner-up edisi 2011 dan juara empat tahun berikutnya di kandang sendiri.
Tahun ini Aziz Behich dkk melaju ke fase gugur sebagai juara grup tanpa terkalahkan.
Socceroos juga menempati peringkat tertinggi keempat dalam bursa kandidat juara versi hitungan komputer super Opta (13,5%).
Persentase peluang juara yang lebih tinggi dimiliki Jepang (19,3%), Qatar (15,4%), serta Iran (14,4%).
Ekspektasi publik Negeri Kanguru melihat tim nasional mereka kampiun di Qatar pun dilambungkan.
Akan tetapi, hal sebaliknya diutarakan Graham Arnold.
Entah tak mau membebani pasukannya dengan target juara, dia menilai apa yang dicapai Australia di Piala Asia 2023 sudah melampaui harapan.
“Ketika energinya tinggi dan anak-anak merupakan kawan yang solid, Anda bisa melampaui pencapaian, dan itulah yang kami lakukan” katanya.
Dalam kolomnya di Sydney Moring Herald, penulis Vince Rugari tidak begitu setuju dengan pernyataan Arnold.
Menurutnya, timnas Australia memiliki kapasitas untuk melaju sebagai kandidat juara di Qatar.
Masuk ke babak 16 besar tanpa terkalahkan dianggap sebagai pencapaian biasa saja.
Target lolos ke perempat final pun tidak luar biasa karena itu yang rutin mereka capai dalam 4 partisipasi sebelumnya.
Karena itu, kegagalan mengalahkan timnas Indonesia, menurut Rugari, akan dipandang sebagai sebuah musibah.
“Kalau Socceroos bisa mencapai semifinal, itu mungkin sesuai standar sebagai salah satu dari tim empat besar Asia dan top 16 dunia menurut pencapaian di Piala Dunia terakhir,” tulis Rugeri.
“Untuk maju lebih jauh akan luar biasa, tetapi tidak akan membuat kritik tiba-tiba salah.”
“Jika gagal ke semifinal, tergantung kepada beberapa situasi, akan menjadi sedikit di bawah harapan.”
“Dan untuk kalah dari Indonesia, kita semua tentu bisa setuju, akan menjadi sebuah bencana,” tutup Rugeri.
Di pihak timnas Indonesia, pelatih Shin Tae-yong sendiri memaklumi kondisi Skuad Garuda yang inferior dibandingkan sang lawan.
Meski begitu, Tim Merah-Putih siap untuk kembali menjungkirbalikkan prediksi.
“Kami ranking 146 di FIFA dan Australia 25, ada perbedaan signifikan dalam hal kemampuan,” kata Shin Tae-yong.
“Akan sulit menghantam batu menggunakan telur, tetapi kita akan mencoba di turnamen ini,” ujarnya.