RedaksiHarian – Kepastian mereka maju ke babak delapan besar Piala Asia 2023 diraih secara dramatis pada Minggu (28/1/2024).
Di Stadion Ahmad bin Ali, Al Rayyan, timnas Tajikistan menang adu penalti atas Uni Emirat Arab.
Gol awal dari Vahdat Hanonov sempat membuat Tim Singa Persia unggul 1-0 di babak pertama.
UEA menyamakan skor pada ujung pertandingan melalui gol Mubarak Al Hammadi (90+5′).
Dasar sudah rezeki, Tajikistan mendapatkan kembali keunggulan mereka di babak adu penalti.
Tim asuhan Petar Segrt sukses menyarangkan 5 eksekusi mereka berbanding 3 milik UEA.
Tajikistan pun lolos ke perempat final untuk menghadapi pemenang laga Irak vs Yordania (29/1/2024).
Hebatnya lagi, tahun ini adalah partisipasi perdana bagi skuad berjulukan lain Bacahoi Kuuhiston (Anak-anak dari Pegunungan) di Piala Asia.
Segrt bukan cuma berhasil membawa Tajikistan menjalani debut di putaran final, meraih kemenangan pertama, dan lolos ke tahap gugur.
Pelatih PSM Makassar pada 2011-2013 tersebut langsung menjadikan Parvizdzhon Umarbayev dkk salah satu dari 8 tim terbaik di Piala Asia 2023.
Pada fase grup, Tajikistan berimbang dengan China (0-0), ditekuk Qatar (0-1), dan memukul Lebanon (2-1).
Singa Persia finis sebagai runner-up Grup A dengan 4 poin, di bawah tuan rumah Qatar yang lolos tanpa cela (9 angka).
Dari sekadar tim yang dianggap ecek-ecek, Tajikistan menjelma jadi lawan tangguh yang layak diwaspadai raksasa-raksasa Asia.
“Tak ada siapa pun yang tahu sejauh mana kami bisa melangkah.”
“Saya tak punya batas untuk para pemain saya, mereka mengejutkan saya lagi.”
“Ini seperti ketika Anda memiliki anak-anak, Anda harus menunggu saat yang tepat.”
“Sekarang mereka siap. Saya akan tetap menaruh semua tekanan kepada saya, tapi mereka harus bekerja seperti orang dewasa dan melakukannya sendiri,” ucap pria asal Kroasia.
Langsung ke perempat final bagi tim yang baru pertama kali tampil tentu luar biasa.
Namun, pencapaian itu bukan titik terbaik yang pernah diraih kontestan debutan turnamen ini.
Titel Korea Selatan pada edisi perdana (1956) tak akan dihitung karena semua peserta adalah debutan.
Di luar itu, sejarah mencatat ada dua negara yang langsung juara saat turun pertama kalinya di Piala Asia.
Jejak pertama ditorehkan timnas Iran saat memenangi kejuaraan tahun 1968.
Dalam sistem turnamen yang masih menerapkan satu klasemen bersama, Iran memetik hasil sempurna dalam 4 pertandingan.
Mereka melengkapinya dengan gelar dua edisi berikutnya sehingga mencatat hattrick kampiun yang mengawali dominasi wakil Asia Barat.
Adapun debutan kedua yang langsung juara ialah timnas Arab Saudi.
The Green Falcons melakukannya pada Piala Asia 1984 di Singapura.
Saudi mengalahkan China 2-0 di final, yang lagi-lagi diikuti raihan gelar pada edisi berikutnya (1988).
Mampukah Tajikistan menjadi debutan tersukses yang ketiga di bawah asuhan tangan dingin Petar Segrt?