redaksiharian.com – Akibat tabrakan itu, Dimorphos tidak saja keluar dari jalur alamiahnya tetapi juga melesat dengan lebih cepat.

“Ini adalah momen bersejarah bagi perkembangan pertahanan keplanetan dan untuk kemanusiaan. Rasanya seperti dalam film, tetapi ini jelas bukan Hollywood,” kata kepala NASA, Bill Nelson seperti dilansir dari Reuters.

Eksperimen ini digelar untuk mengatasi hantaman asteroid di masa depan. Beberapa perisitiwa kiamat kecil yang terjadi jutaan tahun silam di Bumi dipicu oleh hantaman asteroid, termasuk yang menyebabkan punahnya dinosaurus.

Setelah tabrakan terjadi pada bulan lalu, pergerakan Dimorphos terus dipantau oleh teleskop-teleskop di Bumi. Selama dua pekan, para ilmuwan terus merekam pergerakan asteroid berbentuk bulat tersebut.

Hasilnya ditemukan bahwa asteroid itu kini melaju lebih cepat, sehingga bisa menyelesaikan periode orbitnya 32 menit lebih cepat dari sebelumnya.

Sementara akibat tabrakan itu, Dimorphos kini bergeser puluhan meter lebih dekat ke Didymos yang menjadi induknya.