redaksiharian.com – Perut buncit pada seringkali dijadikan bahan lelucon sebagai penanda kesuksesan atau kemakmuran bagi seorang pria.

Wah makin makmur nih,” komentar semacam ini kerap meluncur dari mulut seseorang yang melihat perut koleganya kian membuncit.

Namun, terlepas dari gurauan tersebut, sesungguhnya kondisi perut buncit bukan hanya merusak penampilan, tapi lebih dari itu bisa menjadi bom waktu dengan sederet ancaman penyakit di baliknya.

Penelitian mengungkapkan, orang yang menyimpan banyak lemak di perut atau jaringan adiposa lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner.

Risiko penyakit itu tak hanya didapatkan oleh mereka yang memiliki perut buncit karena pola makan tinggi lemak, tetapi juga pemilik perut buncit karena faktor genetik.

Associate Professor di Harvard Medical School, Sekar Kathiresan mengatakan, faktor genetik memengaruhi seseorang dalam menyimpan lemak di tubuh.

Jika ada sejumlah anggota keluarga yang memiliki perut buncit, mungkin ada pengaruh faktor genetik.

Selain di perut, beberapa lemak juga banyak disimpan di pinggul dan paha.

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Jama ini menganalisis lebih dari 400.000 orang.

Mereka yang berperut buncit karena faktor genetik memiliki peningkatan lemak darah, gula darah, dan tekanan darah sistloik.

Kondisi ini membuat mereka berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 dan jantung koroner.

Bila faktor genetik ditambah dengan faktor gaya hidup seperti pola makan tidak sehat dan kebiasaan merokok, risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner pun menjadi lebih tinggi.

Cara atasi perut buncit

Agar terhindar dari dua penyakit tersebut, mulailah berupaya menghilangkan lemak di perut.

Apa yang bisa dilakukan untuk memberantas lemak perut yang membandel?

1. Batasi konsumsi gula

Meskipun menambah nikmat makanan/minuman yang kita konsumsi, gula mengandung fruktosa yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Bahkan, sebuah studi menemukan bahwa terdapat hubungan antara asupan gula tinggi dengan peningkatan lemak perut.

2. Batasi konsumsi karbohidrat

Studi menemukan bahwa ketika kita membatasi konsumsi karbohidrat, hal tersebut dapat menurunkan nafsu makan dan menurunkan berat badan.

Selain itu, konsumsi rendah karbohidrat juga dapat mencegah diabetes tipe 2.

3. Perbanyak konsumsi protein

Protein (seperti daging, ikan, telur, susu atau kacang) adalah nutrisi yang sangat penting untuk mengendalikan berat badan.

Asupan protein tinggi dapat meningkatkan pelepasan hormon yang dapat mengurangi nafsu makan dan menandakan bahwa kita sudah kenyang.

Protein juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan.

Sebuah studi menemukan bahwa orang yang konsumsi lebih banyak protein cenderung memiliki lemak perut lebih sedikit dibandingkan orang yang konsumsi protein hanya sedikit.

4. Hindari stres

Stres dapat memicu kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon stres kortisol.

Tingkat kortisol yang tinggi dapat meningkatkan nafsu makan dan mendorong penyimpanan lemak perut.

Terlebih lagi, wanita yang sudah dari awal memiliki ukuran pinggang besar cenderung menghasilkan lebih banyak kortisol dalam respon terhadap stres.

Peningkatan kortisol menambah peluang lemak menumpuk di sekitar bagian tengah tubuh. Oleh karena itu, upaya mengecilkan perut buncit sebenarnya sederhana saja.

Di samping menjaga pola makan, kita juga cukup melakukan hal-hal yang kita senangi untuk mengurangi stress (seperti nonton film, liburan, olahraga, dll).

5. Latihan aerobik

Latihan aerobik (kardio) dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh dan membakar kalori. Studi juga menemukan bahwa aerobik adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi lemak perut.

Dan terlepas dari intensitas aerobik kita, yang terpenting adalah seberapa banyak/rutin berolahraga.

Sebuah studi menemukan wanita usia menopause kehilangan lebih banyak lemak dari semua daerah tubuh ketika melakukan latihan aerobik selama 300 menit per minggu dibandingkan dengan yang 150 menit per minggu.

6. Tidur yang cukup

Studi menunjukkan bahwa kurang tidur cenderung memicu bertambahnya berat badan — termasuk lemak di perut.

Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk mengecilkan perut adalah dengan tidur yang cukup dan berkualitas.