redaksiharian.com – Pameran Hannover Messe 2023 dinilai membuka peluang bagi RI untuk menjadi top 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan keikutsertaan Indonesia sebagai official partner country diharapkan dapat memperluas dan membuka peluang kemitraan baru bagi para co-exhibitors yang berpartisipasi.

Adapun salah satu co-exhibitors pada Hannover Messe 2023 yaitu Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) yang berhasil menarik minat salah satu perusahaan teknologi asal Singapura dan Jerman, MARS-ENVOTEC, untuk bekerja sama. Dalam business meeting beberapa waktu lalu, kedua pihak sepakat untuk mendukung industri ekonomi sirkular dengan mengembangkan teknologi serta pengetahuan terkait proses daur ulang.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto menyampaikan pihaknya akan terus mendukung pengembangan teknologi industri dan pendukungnya. Dia menilai penyelenggaraan kerja sama industri daur ulang tersebut dapat menjadi langkah awal Indonesia untuk memenuhi kebutuhan circular economy dan net zero carbon.

Diketahui, MARS-ENVOTEC menawarkan solusi inovatif dan holistik untuk penerapan teknologi transformasi limbah yang canggih secara luas. Berbagai bahan limbah dapat diubah kembali menjadi energi yang bersih dan terbarukan.

CEO MARS-ENVOTEC Sven Ische mengatakan perusahaan berencana menerapkan solusi pengelolaan limbah dari hulu ke hilir untuk membuat bahan bakar sintetis dan produk energi hijau lainnya dari sampah kota, plastik, dan organik di Indonesia.

“Selain itu, dengan terjalinnya kerja sama dengan GAPMMI tersebut, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia yang berkesempatan menggunakan peralatan daur ulang dan energi hijau MARS-ENVOTEC,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/4/2023).

Managing Director MARS-ENVOTEC Asia Pasifik Bambang Indrawan menambahkan saat ini pabrik teknologi zero emission pertama di RI telah dibangun di Pekanbaru dan Lombok. MARS-ENVOTEC juga akan bergabung dengan PIDI 4.0 (Pusat Industri Digital 4.0) Kementerian Perindustrian sebagai tenaga ahli energi terbarukan dan pengelolaan limbah.