RedaksiHarian – Belal Muhammad sudah cukup lama menduduki petarung lima besar kelas welter.
Namun, petarung berdarah Amerika-Palestina sama sekali belum mendapatkan haknya untuk menantang sang juara.
Dalam 10 pertandingan terakhir, Belal sudah mencatatkan sembilan kemenangan dan hanya sekali berakhir tanpa hasil alias No Contest.
Satu-satunya hasil tanpa kemenangan didapatnya saat menghadapi Leon Edwards, juara kelas welter saat ini, pada 2021.
Adapun kekalahan terakhirnya sudah terjadi cukup lama, tepatnya pada Januari 2019. Saat itu Belal dikalahkan Geoff Neal lewat keputusan angka mutlak.
Percaya diri dengan kemampuannya, Belal terus mengejar jatah pertandingan gelar yang sudah terlihat begitu dekat.
Kepercayaan diri Belal makin besar setelah ia mengalahkan mantan penantang gelar, Gilbert Burns di UFC 288 pada Mei 2023.
“Tidak ada seorang pun yang seharusnya berada di depan saya untuk perebutan gelar ini. Tidak ada yang harus dikatakan.”
“Bahkan saat saya menghadapi Gilbert Burns, mereka (UFC) mengatakan jika saya menang, saya adalah penantang nomor satu. Hanya itu saja. Tidak ada yang lain,” ujarnya.
Akan tetapi, jalan Belal Muhammad untuk naik ke panggung pertandingan gelar bisa diserobot lagi.
Kali ini jagoan baru yang mengancam adalah Shavkat Rakhmonov.
Petarung asal Kazakhstan dengan rekor kemenangan 18-0 di semua ajang telah mencuri perhatian karena seluruhnya diraih lewat finis.
Rakhmonov baru saja naik ke peringkat ketiga penantang gelar juara kelas welter pada pekan ini setelah mengalahkan petarung veteran, Stephen Thompson pada UFC 296.
Rakhmonov hanya berada satu setrip di bawah Belal Muhammad yang menduduki penantang gelar peringkat dua.
“Saat ini sedang didiskusikan, apakah Shavkat atau Belal Muhammad harus mengambil bagian dalam perebutan gelar berikutnya,” kata pemimpin redaksi situs resmi UFC, Thomas Gerbasi, dikutip dari Legalbet.kz via Sport-express.ru.
“Siapa di antara mereka yang ingin saya lihat dalam pertarungan memperebutkan sabuk? Saya tidak punya preferensi.
“Kedua petarung ini pantas mendapatkan kesempatannya.”
Belal punya alasan kenapa dirinya yang seharusnya maju ke pertandingan gelar berikutnya.
“Hanya ada satu pria lain dalam divisi ini yang seharusnya berada di atas sana, dan itulah Shavkat,” tukas Belal.
“Namun ia cuma mengalahkan ‘Wonderboy’ (julukan Stephen Thompson) dan saya mendominasi ‘Wonderboy’ sebelum dirinya dua tahun yang lalu.”
“Setelah ‘Wonderboy,’ saya mengalahkan dua petarung lima besar lainnya.”
“Maka, saya tidak meremehkan dirinya. Ia adalah petarung yang luar biasa. Biarkan saya dan Leon bertarung. Saya akan memberinya kesempatan berikutnya.”
“Saya tidak akan menjadi juara yang cuma duduk dan menantang Conor McGregor atau seseorang seperti itu. Saya ingin bertarung dengan atlet terbaik di dunia,” ujar Belal.
Belal meyakini bahwa dirinya yang akan menantang Leon Edwards selanjutnya.
Hal itu setelah Rakhmonov dikabarkan harus menjalani operasi usai mengalami cedera pada pergelangan kaki.
“Ya, maksud saya, ia (Rakhmonov) juga akan menjalani operasi pergelangan kaki. Maka, biarkan ia beristirahat, dan biarkan divisi ini terus bergerak,” ujar Belal.