redaksiharian.com

    14SHARES

Ibu Trauma/ Foto: Shutterstock

Dream – Hadirnya anak dalam keluarga tak selalu mulus. Banyak proses yang harus dijalani orangtua dan terkadang menimbulkan trauma. Salah satunya adalah proses persalinan.

Banyak yang menganggap proses persalinan adalah hal normal, termasuk rasa sakitnya. Faktanya, pada beberapa ibu harus melalui proses persalinan yang begitu berat, mengalami kesakitan yang luar biasa, proses pemulihan yang panjang, dan kelelahan hebat.

Hal ini pastinya berdampak pada kondisi psikologis ibu. Beberapa bahkan sampai mengalami trauma. Apa itu trauma persalinan? Audrey Susanto, seorang psikolog profesional, lewat akun Instagramnya @audreytsusanto, mengungkap trauma adalah stres yang dialami ibu selama/ setelah setelah melahirkan.

” Trauma dapat berupa penderitaan fisik maupun emosional/ psikologis. Satu dari tiga ibu mengalami trauma persalinan. Sebesar 15 hingga 20 persen ibu baru mengalama trauma berkepanjangan,” tulisnya.

Gejala dan Faktor Pemicu Trauma Persalinan

Menurut Audrey, jika tidak ditangani dengan baik, lalu adanya pengalaman traumatis dalam proses persalinan berikutnya, akan semakin meningkatkan kemungkinan komplikasi fisik selama kehamilan dan persalinan. Ibu yang mengalami birth trauma juga meningkatkan kemungkinan post partum depression atau yang biasa dikenal dengan baby blues,” ungkap Audrey.

© Shutterstock

Ada beberapa gejala yang dialami ibu saat mengalami trauma persalinan. Antara lain muncul ingatan/ mimpi buruk, menghindari hal yang mengingatkan trauma/ misalnya pergi ke rumah sakit. Bisa juga merasa sedih, bersalah dan menyalahkan diri sendiri.

Untuk faktor pemicu trauma, bisa karena komplikasi persalinan, tidak mendapatkan dukungan yang cukup, proses persalinan tidak sesuai ekspektasi, perawatan tidak menyenangkan atau bayi meninggal. Bisa juga karena faktor lainnya yang sangat berdampak pada psikologis ibu.

” Jika kamu sedang atau pernah mengalami trauma persalinan segera hubungi psikolog yang kamu percayai,” pesan Audrey.

Bidan Ungkap Energi Cinta Suami Istri Bakal Lancarkan Persalinan

Dream – Menjalani proses persalinan tentuya jadi momen yang menegangkan tapi juga seperti akan menyambut kebahagiaan besar. Bayi yang selama ini dinanti dan berada dalam kandungan, akhirnya akan digendong dalam dekapan.

Baik ayah maupun ibu penting untuk membangun tim yang kompak agar persalinan berjalan dengan menenangkan. Banyak dari para ayah yang mungkin bingung apa yang harus dilakukan saat mendampingi istrinya menjalani proses persalinan.

© Shutterstock

Bukan hanya membawa barang ibu dan si kecil dan membayar tagihan rumah sakit, peran ayah justru yang sangat penting adalah memberikan dukungan mental pada ibu. Bagi ibu yang menjalani persalinan normal, ayah bisa mendampingi persalinan di ruang bersalin hingga si kecil lahir.

Bidan Ony, seorang bidan profesional lewat akun Instagramnya @bidankriwil memberikan pesan untuk para ayah yang bakal mendampingi persalinan. Penting untuk memastikan ibu dalam kondisi fisik dan mental yang baik.

” Memastikan ibu makan dan minum agar ibu punya energi yang cukup. Ajak ibu fokus napas bersama,” ungkap bidan Ony.

Ia juga meminta para ayah untuk tenang dan memberikan sentuhan lembut pada ibu. Ungkapkan rasa cinta melalui perkataan dan sentuhan karena bisa membantu merangsang produksi hormon oksitosin ibu yang akan membantu kelancaran persalinan.

” Pijitin elus-elus punggung ibu sambil disemangatin dan dibisikkan kata cinta,” pesannya.

Bidan Ony bahkan mengungkap kalau energi cinta dari ayah efeknya begitu besar ibu. Menurutnya tak ada yang menandingi kekuatan energi cinta pasangan suami istri yang kompak saat menghadapi proses persalinan.

Ingat-ingat ya, para ayah.

Hamil dan Melahirkan Juga Bisa Memicu Masalah Penglihatan

Dream – Kehamilan bukan sesuatu yang mudah bagi yang ibu, karena drastisnya perubahan fisik, hormon dan psikologis yang dialami. Mual, muntah dan pusing termasuk keluhan umum yang dialami ibu hamil.

Sebenarnya ada juga keluhan lainnya, yaitu masalah penglihatan. Bukan hanya saat hamil tapi juga pasca persalinan. Perubahan penglihatan ini bisa terjadi karena perubahan fisik yang terjadi di tubuh ibu.

Lalu apa yang sebenarnya yang dapat menyebabkan perubahan penglihatan pada ibu selama proses kehamilan?

Pandangan KaburSetelah proses melahirkan, kapasitas retensi cairan dari saluran mata menjadi terhambat, sehingga kornea tidak dapat mempertahankan bentuk normalnya. Kondisi tersebut membuat penglihatan dapat menjadi kabur atau sangat terdistorsi.

PreeklampsiaPreeklampsia, merupakan kondisi komplikasi yang ditandai dengan tekanan darah ibu hamil yang tinggi. Hal ini juga bisa memicu masalah penglihatan pada ibu hamil termasuk sensitivitas cahaya atau penglihatan kabur dan ablasio retina. Ibu yang mengalami kondisi ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan dan mengkonsumsi obat perawatan yang diperlukan.

Diabetes Gestasional

Kadar gula selama dan pasca masa kehamilan dapat berubah-ubah. Beberapa ibu hamil mengalami lonjakan gula darah yang ekstrem selama hamil. Para ibu yang memiliki riwayat diabetes sebelumnya jadi lebih berisiko mengalami diabetes gestasional.

© Freepik.com

Gula darah yang tinggi ini bisa memicu masalah penglihatan. Pasalnya, gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil yang menempel pada retina mata. Kondisi tersebut bisa memicu masalah penglihatan.

Adenoma Hipofisis

Adenoma Hipofisis sebenarnya jarang ditemukan pada perempuan. Namun, terdapat beberapa kasus yang menemukan pertumbuhan tumor terjadi di kelenjar pituitari tubuh wanita. Hal ini menghambat fungsi normal sekresi hormon dalam tubuh, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan setelah kehamilan.

© Shutterstock

Gejala yang muncul

Ada berapa gejala gangguan penglihatan yang sering ditemukan setelah melahirkan. Antara lain, pusing, penglihatan ganda, sensitivitas cahaya, ketegangan mata, pandangan kabur, lampu tampak berkedip, dan kehilangan penglihatan untuk sementara. Bila mengalami gejala tersebut selama dan setelah melahirkan, jangan tunda untuk segera konsultasi ke dokter mata.

Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita/ Sumber: MomJunction