redaksiharian.com

    4SHARES

Shutterstock

Dream – Keberhasilan anak di masa depan tentunya tidak lepas dari dukungan orang tua dalam setiap fase tumbuh kembang, termasuk dalam mempersiapkan pendidikan mereka sebagai bekal di masa depan.

“ Tapi sebenarnya enggak cuma masuk sekolah dan menjadi pintar aja tapi mereka juga harus enjoy saat belajar,” jelas Lia Kurtz, VP FMCG Lazada Indonesia, pada acara Lazada Mother & Baby Festival bertema Raising a Little Happy Learner, Senin 22 Agustus 2022.

Rasa enjoy belajar bagi anak tentunya dipengaruhi banyak faktor. Peran orangtua sangat besar, mulai dari mempersiapkan hingga mendampingi anak di masa belajar serta menjalani rutinitas sekolah.

© Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

Berikut berbagai hal yang bisa dilakukan orangtua untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi yang senang belajar dan mengeksplorasi untuk keberhasilannya di jenjang pendidikan, baik formal maupun non formal.

The Happines Factor

Ada berbagai faktor penting yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan orang tua sebelum akhirnya memilih dan mempersiapkan pendidikan untuk sang buah hati.

Tidak hanya kesiapan mental, fisik, dan kemampuan kognitif untuk pengetahuan umum, namun juga finansial.

© Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Tidak hanya itu, orang tua juga harus bisa melihat dan memanfaatkan the happines factor dari sang buah hati, yang dimana dipercaya mampu membantu sang anak untuk lebih optimal dan bertanggung jawab terhadap kesuksesannya di masa depan,” jelas Damar Wijayanti, Montessori & Certified Positive Discipline Parents Educator dan Co-Founder Good Enough Parents pada kesempatan yang sama.

Persiapkah Alat Belajar

Alat belajar disini bukan buku tulis melainkan indera yang harus dilatih. Seperti sensorik, motorik, kemandirian, pra membaca, pra menulis dan pra berhitung.

“ Kita pastikan anak secara holistik siap. Tidak hanya usia, namun juga secara fisik dan motorik karena berjam jam anak harus duduk di sekolah,” tambah Damar.

Lalu, kemandirian anak juga harus dilatih karena anak akan sendiri selama di sekolah tanpa orangtua. Aspek selanjutnya adalah kognitif dan pengetahuan umum dasar yang bisa dilatih di rumah sebelum memutuskan anak masuk sekolah.

Kurikulum

Manusia ternyata tidak sama dalam memproses informasi, jadi semua orang punya keunikan masing-masing. Melihat hal ini, tentunya orangtua harus melihat apakah sekolah yang dipilih cocok untuk anak.

© Tangkapan Layar Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Kurikulum dan bahasa baiknya disesuaikan dengan anak, apakah sesuai dan anak mampu. Lalu lokasi yang sesuai juga harus dipertimbangkan, jika sekolah jauh bisa jadi saat pagi jadi buru buru dan anak diomelin, dan ini akan buat mood anak tidak baik,” tambah Damar.