redaksiharian.com – Harga emas dunia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Hal tersebut karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat.
Ini juga didorong pertemuan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang dijadwalkan dilaksanakan pada minggu ini. Mengacu data Refinitiv, pada perdagangan Senin (1/5/2023) pukul 08.00 harga emas dunia melemah 0,3% ke US$1.983,84 per troy ons.
Indeks dolar (yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya) naik 0,1%, membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Di sisi lain, pengeluaran konsumen AS tidak berubah pada Maret karena peningkatan pengeluaran untuk jasa diimbangi oleh penurunan pengeluaran untuk barang.
Akan tetapi tekanan inflasi dapat membuat Fed menaikkan suku bunga lagi minggu ini. Pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) akan diselenggarakan pada 2-3 Mei, dan mengacu pada peragkat Fedwatch, sebanyak 89,1% investor mengharapkan The Fed akan terjadi kenaikan suku bunga 25 basis poin.
Diketahui, emas memang dikenal sebagai lindung nilai inflasi. Tetapi kenaikan suku bunga cenderung meredupkan daya tarik aset dengan imbal hasil nol.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com