redaksiharian.com – Peminat konversi motor listrik kabarnya mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu. Kementerian Perhubungan pun terus mensertifikasi sejumlah bengkel untuk melakukan proses konversi.
Joko Kusnanto, Kasie Sertifikasi Kendaraan Umum Direktorat Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat, mengatakan, saat ini jumlah bengkel konversi motor listrik di Indonesia masih sangat terbatas.
Meski begitu, Joko yakin, jumlah motor listrik konversi diklaim akan terus bertambah usai pemerintah menerbitkan aturan subsidi kendaraan konversi.
“Sekarang ( bengkel konversi ) yang motor itu ada 22 di seluruh Indonesia, dan non-sepeda motor enam,” ujar Joko di JIExpo Kemayoran, Jakarta (23/2/2023).
Joko juga mengatakan, proses pengajuan bengkel konversi motor listrik sebenarnya tak sulit. Asalkan bengkel tersebut punya tenaga kerja yang kompeten dan peralatan konversi yang sesuai standar.
“Pertama harus punya perizinan bengkel, kedua punya SDM yang kompeten, kemudian punya kompetensi di bidang mekanikal maupun elektrikal, punya peralatan untuk konversi dan alat ujinya juga,” ucap Joko.
Bahkan proses konversi kabarnya tidak akan memakan waktu lama, banyak berkisar 45 menit.
“Karena kan sekarang sudah paket, ya. Jadi sebelum konversi itu udah disiapin, ini motornya, ini baterainya, kelistrikannya juga disiapin semua. Enggak perlu motong-motong kabel lagi, langsung plug and play. Dicopot, ganti, testing,” kata Joko.
Dirinya menambahkan, saat ini sudah ada 160-an unit motor bensin yang dikonversi ke listrik. Menurutnya, mayoritas berasal dari model skuter matik dan telah mendapat Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kemenhub .
“Mungkin karena motor di Indonesia masih didominasi skuter matik, jadi memang lebih banyak ke arah sana,” ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.