redaksiharian.com – Gangguan mental menjadi isu hangat yang kerap dibicarakan akhir-akhir ini. Salah satu yang sering dialami remaja adalah self-harm atau melukai diri sendiri.Lantas mengapa banyak remaja yang melakukan self-harm? Tindakan self-harm dilakukan secara sadar dan sengaja dengan tujuan merasakan sakit fisik demi mengalihkan sakit hati atau emosi . Dengan melakukan self-harm, remaja itu akan merasa puas dan tenang karena emosinya terluapkan.Kasus self-harm umumnya terjadi ketika seseorang berada dalam situasi atau perasaan yang sulit. Meskipun tindakan ini berbahaya, namun pelaku tetap melakukannya dalam keadaan sadar. Selain itu, masih marak juga orang yang tidak menyadari bahwa melukai diri sendiri bukan solusi terbaik untuk mengelola situasi atau perasaan tersebut.Justru mereka berpikir bahwa melukai diri sendiri merupakan satu-satunya jalan yang bisa dilakukan. Apalagi remaja memiliki kondisi emosi yang belum stabil sehingga belum bisa mengontrol perasaannya. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan anak-anak dan orang dewasa juga bisa mengalaminya.

Fenomena self-harm terjadi karena gangguan bipolar , skizofrenia dan depresi. Dari beberapa kasus, ketika seseorang mengalami masalah, kebanyakan mereka malah merasa hampa dan tidak tahu harus kepada siapa bercerita atas masalah yang tengah dirasakan.Mereka takut akan adanya penolakan atau pengabaian dari lingkungan sekitar. Akhirnya mereka lebih memilih untuk melakukan self-harm karena merasa kebingungan atas masalah yang sedang dihadapi.Selain itu, penyebab lain seseorang mengalami self-harm dipicu karena mereka gagal dalam mengontrol emosi dalam menghadapi stres. Kesulitan mengelola emosi membuat mereka mengalami kesulitan dalam mengatur ekspresi dan memahami emosi .Dengan begitu, tidak semua orang yang memiliki perilaku self-harm ingin mengakhiri hidupnya. Namun karena perbuatan yang melukai diri sendiri inilah yang menyebabkan risiko seperti luka atau cedera serius bahkan kematian yang tak disengaja. (Opah)***