Timnas Maroko harus menelan pil pahit setelah mereka mengalami kekalahan dari Timnas Prancis pada laga semifinal Piala Dunia 2022.

Pertandingan yang disaksikan di Stadion Al-Bayt, Maroko harus mengakui keunggulan The Blues tersebut dengan skor 0-2.

Kekalahan ini memastikan langkah Timnas Maroko gagal melaju ke babak Grand Final Piala Dunia 2022.

Dan mereka harus puas untuk berjuang kembali melawan Timnas Kroasia dalam perebutan juara ketiga Piala Dunia 2022 pada hari Sabtu 17 Desember 2022 nanti.

Gol Le Bleus yang dicetak oleh Theo Hernandez pada menit ke 5 dan Randal Kolo Muani pada menit ke 79 memastikan langkah Le Bleus tampil ke babak Final Piala Dunia untuk kedua kalinya secara beruntun.

Sekaligus kekalahan ini mengakhiri catatan impresi Timnas Maroko selama di ajang Piala Dunia 2022 dan memupuskan harapan untuk menciptakan sejarah baru di dunia Sepakbola, khususnya bagi negara Benua Afrika.

Pelatih timnas Maroko, Walid Regragui membongkar rahasia kegagalan tim nya pasca laga kontra Prancis berakhir.

“Kami sudah memberi permainan yang maksimal, itu yang paling penting. Kami mengalami beberapa cedera, kami kehilangan Aguerd dalam pemanasan, Saiss, Mazraoui di babak pertama,” ucap terus terang Walid Regragui, dikutip dari RMC Sport.

Namun tak ada alasan lain, Walid Regragui mengakui timnya banyak melakukan kesalahan yang harus dibayar tuntas dengan gagalnya melaju ke babak final.

“Tapi saya tidak bisa mencari-cari kata lagi, kesalahan sekecil apapun harus dibayar tunai (di sepak bola). Kami tidak memasuki permainan dengan baik, kami terlalu banyak pemborosan teknis di babak pertama, kemudian gol kedua semakin membuat kami terpuruk,” lanjutnya.

 

Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan Timnas Maroko kalah dari Prancis malam tadi :

 

  1. Kebobolan oleh gol cepat Theo Hernandez

Pertahanan Maroko dikenal sebagai pertahanan yang cukup solid, terbukti selama ajang Piala Dunia 2022 ia hanya mampu dibobol sebanyak satu gol saja.

Namun dalam pertandingan tadi lini pertahanan Maroko tidak terlihat seperti sebelum-sebelumnya.

Maroko harus terpaksa memungut bola dari gawangnya usai gol cepat Theo Hernandez di menit 5 berhasil membobol gawang Yassine Bounou tersebut.

Setelah Maroko kebobolan satu gol memaksa mereka harus bermain lebih terbuka demi menyamakan kedudukan. Namun terlalu asik menyerang lagi-lagi pertahanan Maroko kembali dibobol oleh pemain Prancis, kali ini gawang Yassine Bounou berhasil dibobol oleh Randal Kolo Muani pada menit ke 79.

 

  1. Prancis yang lebih mengandalkan serangan balik

Setelah gol cepat dari Theo Hernandez membuat para pemain Prancis mengubah gaya permainan, Pelatih Timnas Prancis yakni Didier Deschamps sepertinya mengisyaratkan untuk timnya bermain lebih defensive.

Dan Membiarkan para pemain Maroko keluar untuk menyerang, kuatnya pertahanan Prancis juga menjadi kunci untuk timnya tidak kebobolan walaupun sedang di gempur habis-habisan.

Sebetulnya banyak momen-momen penting yang berhasil dibuat oleh para pemain Maroko, namun sekali lagi Prancis yang mempunyai pertahanan yang cukup baik belum bisa dijebol oleh para pemain Maroko.

Bahkan timnas Prancis hanya memegang bola sebanyak 44% pada babak pertama itu menunjukan bahwa Prancis bermain sangat dalam sehingga ia hanya bisa bermain untuk menunggu kesalahan dari para pemain Maroko.

Hingga pertandingan berakhir Prancis pun hanya dapat memperoleh 38% penguasaan bola.

 

  1. Penggunaan taktik yang gagal dari Walid Regragui

Faktor kegagalan ketiga bagi timnas Maroko atas Prancis semalam bisa dibilang karena faktor taktikal yang kurang maksimal dari instruksi Walid Regragui.

Maroko yang biasanya hanya bermain menunggu namun dalam laga kali ini justru Timnas Maroko bermain lebih menyerang.

Dengan mengandalkan High Line Defensive membuat Maroko hanya meninggalkan 2 sampai 3 pemain saja di bagian lini pertahanan, kelengahan ini membuat Prancis dengan mudah menjebol gawang Yassine Bounou yang hanya berjalan 5 menit dari mulainya pertandingan.

Padahal dalam laga melawan Portugal dan Spanyol pelatih Walid Regragui selalu menerapkan Low line defensive yang menginstruksikan para pemainya bermain lebih kedalam dan cenderung menunggu dengan menaruh 4 sampai 5 pemain digaris pertahanan.

Mungkin perubahan taktikal ini yang menjadi faktor kekalahan Timnas Maroko atas Prancis tadi malam.

 

  1. Tidak punya Striker mematikan seperti Kylian Mbappe

Kekurangannya striker mematikan di depan jala gawang Prancis mungkin menjadi salah satu penyebab Maroko kalah dari Prancis.

Memang betul Youssef Ensyri mencetak gol epik ke gawang Portugal pada babak perempat final. Namun itu baru menjadi gol kedua bagi sang striker di ajang Piala Dunia 2022 kali ini.

Minimnya penyerang yang haus gol dan konsisten memang menjadi masalah bagi tim besutan Walid Regragui di posisi striker.

Pasalnya mereka hanya berhasil mencetak lima gol saja sepanjang turnamen Piala Dunia 2022 terbukti memang kekurangan striker tajam di lini serang memang menjadi kendala besar bagi Tim besutan Walid Regragui ini.

Sebetulnya Pelatih Walid Regragui ini sempat memasukan penyerang lainnya yakni Abderrazak Hamdallah pada laga melawan Prancis, ia dimasukan untuk mencoba memecahkan kebuntuan lini serang Maroko.

Namun ia tampaknya juga kesulitan dalam menembus rapatnya pertahanan Prancis.

 

  1. Banyaknya pemain andalan yang cedera

Sebelum bertanding melawan Prancis, Timnas Maroko menghadapi cobaan yang berat, banyaknya pemain andalan mereka yang mengalami cedera ketika bermain melawan Portugal di babak perempat final kemarin. 

Kehilangan beberapa pemain penting Maroko menjadi kendala utama bagi Tim asuhan Walid Regragui untuk meraih kemenangan melawan Prancis kemarin.

Salah satu nya pemain andalan mereka yang harus absen pada pertandingan kali ini adalah pemain bertahan, Nayef Aguerd yang sebelumnya sempat terdaftar di susunan pemain utama harus di coret lantaran mengalami cidera.

Ia dicoret dalam daftar susunan pemain saat sedang pemanasan menjelang kick off berlangsung, ia langsung ditarik ke ruang medis untuk mendapatkan perawatan.

Tentunya kehilangan Nayef Aguerd menjadi kerugian besar untuk Maroko sendiri. Apalagi lini pertahanan Maroko cukup baik ketika Nayef Aguerd bermain.

Kesialan Maroko tidak hanya berakhir dengan kehilangannya Nayef Aguerd, Kapten mereka yakni Romain Saiss yang hanya mampu bermain selama 21 menit di atas lapangan.

Kondisi kebugaran Romain Sais memang dipertanyakan sebelum laga dimulai, ia sempat mengalami cidera saat Maroko bertanding melawan Portugal pada hari Sabtu kemarin dan itu terbukti bahwa dia sebenarnya belum siap bermain.

 

  1. Kualitas yang sangat jauh ketimbang Timnas Prancis

Kualitas pemain Maroko memang terbilang sangat jauh dibandingkan Timnas Prancis mungkin alasan ini bisa menjadi faktor kekalahan Maroko semalam.

Timnas Prancis yang mempunyai pemain sekelas Antoine Griezmann, Olivier Giroud, Kylian Mbappe, dan Ousmane Dembele sebagai lini serang mereka memang sangat mengerikan. Apalagi mereka selalu bermain bersama Prancis selama ajang Piala Dunia 2022 kali ini.

Walaupun dari keempat pemain tersebut tidak mencetak gol pada pertandingan kali ini tetapi kontribusi mereka mampu merepotkan pertahanan Maroko.

Jika kita bandingkan pemain Prancis dengan Maroko memang sangat jauh itulah mengapa Prancis mampu memenangkan pertandingan kali ini.

Pada proses gol pertama Prancis, lini pertahanan Maroko sangat terlihat keteteran menghadapi menghadapi gempuran para penyerang Prancis hingga terlalu berfokus menjaga mereka. Terbukti tiba-tiba Theo Hernandez muncul dari arah sayap kiri dan langsung mencetak gol.

Perlu seluruh pemain Maroko untuk menghentikan gempuran-gempuran pemain Prancis ini, berbeda ketika mereka menyerang hanya bisa diredam oleh bek-bek yang dimiliki Timnas Prancis ini.

Tentu saja kualitas sebuah tim bisa menjadi faktor kemenangan tim tersebut. Dan ini terbukti di pertandingan Maroko vs Prancis.