3 menit

Saat mengajukan pinjaman ke bank, kamu mungkin pernah mendengar istilah plafon pinjaman atau plafon kredit. Kenali definisi dan penjelasan selengkapnya di sini!

Istilah plafon pinjaman merupakan poin utama yang sering dicantumkan pada formulir Aplikasi Pengajuan Pinjaman.

Nah, jika kamu berencana membeli rumah dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR), penting untuk mengetahui seluk beluknya.

Pasalnya, plafon kredit berpengaruh pada besaran cicilan yang harus kamu bayarkan kelak.

Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Apa Itu Plafon Kredit?

definisi plafon kredit

Plafon pinjaman atau plafon kredit adalah batas maksimum dalam transaksi keuangan, termasuk kredit yang diberikan bank kepada debitur atau peminjam.

Kredit ini sendiri digunakan untuk mengendalikan risiko.

Dari perspektif bank, mereka menggunakan plafon pinjaman untuk mengendalikan risiko gagal bayar oleh debitur.

Pada praktiknya, istilah plafon pinjaman ini juga ditemukan dalam sistem KPR.

Di sistem KPR, plafon kredit adalah harga rumah dikurangi jumlah uang muka yang dibayarkan kepada bank.

Oleh karenanya, jumlah pinjaman yang diajukan sangat terpengaruh oleh uang muka.

Contoh Plafon Pinjaman

Besaran plafon kredit yang diterima biasanya tercantum dalam surat perjanjian kredit atau akad.

Dalam kasus pengajuan KPR, kamu bisa menghitung besarannya dengan rumus sebagai berikut.

Plafon pinjaman = (harga rumah – jumlah uang muka yang dibayarkan)

Misalnya, kamu hendak membeli rumah seharga Rp400 juta dengan skema KPR dan tenor 15 tahun.

DP rumah yang harus dibayarkan adalah 30 persen atau sekitar Rp120 juta.

Dengan rumus di atas, maka besaran plafon pinjaman yang diberikan pihak bank adalah sebagai berikut.

Rp400 juta – Rp120 juta = Rp280 juta

Jumlah tersebut nantinya menjadi nilai utang yang harus dilunasi sesuai dengan tenor yang disepakati.

Sebelum disetujui, pihak bank akan melihat arus keluar masuk keuanganmu dan menentukan pinjaman uang maksimum.

Besaran Plafon Kredit dari Tiap Bank

besaran plafon kredit tiap bank

Besaran plafon kredit bank berbeda satu sama lain sesuai dengan kebijakan manajemen hingga riwayat kredit nasabah.

Namun, ada juga yang produk yang tidak membatasi besaran pinjamannya seperti KPR Platinum Bank BTN.

Sebagai gambaran umum, berikut adalah daftar besaran plafon pinjaman KPR dari berbagai bank di Indonesia:

  • Bank BNI: minimal Rp100 juta dengan maksimal tenor 25 tahun
  • Bank BCA: minimal Rp250 juta dan maksimal Rp5 miliar dengan tenor antara 1-20 tahun
  • Bank Mandiri: maksimal hingga RP15 miliar dengan jangka waktu hingga 20 tahun
  • Bank BTN: berkisar antara Rp250 juta hingga Rp1,5 miliar dengan tenor hingga 25 tahun
  • Bank Permata: maksimal hingga Rp300 juta dengan jangka waktu hingga 5 tahun

Penyebab Plafon Pinjaman Turun

Setelah mengajukan kredit dan menaatan pencairan plafon pinjaman, ada kemungkinan plafon turun.

Penurunan ini merupakan jumlah pinjaman yang dicairkan lebih kecil dari nilai yang diajukan sebelumnya.

Ini cukup merepotkan karena kamu harus membayar uang muka yang jauh lebih banyak.

Turunnya besaran pinjaman terjadi karena beberapa hal.

Apa sajakah itu?

Berikut adalah beberapa penyebabnya:

Tips agar Plafon Kredit Sesuai Keinginan

seseorang sedang merapikan koin

Mendapatkan plafon pinjaman sesuai harapan bisa dibilang susah susah gampang.

Namun, bukan berarti kesempatanmu dalam mendapatkannya terbilang mustahil.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang dalam mendapatkan besaran plafon kredit yang sesuai.

Inilah beberapa caranya!

1. Riset Mendalam Seputar KPR

Cara pertama agar proses kredit sesuai keinginan adalah melakukan riset dan pengamatan.

Kamu bisa menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk KPR konvensional dan KPR syariah untuk dibandingkan.

Riset yang dilakukan harus mencakup harga rumah KPR, lokasi, uang muka, hingga tenor pembayaran.

2. Sesuaikan Uang Muka

Uang muka merupakan elemen penting dalam pengajuan plafon pinjaman karena mempengaruhi besaran yang dicairkan pihak bank.

Semakin besar uang muka, semakin kecil jumlah pinjaman yang perlu diambil.

Banyak bank biasanya memiliki ketentuan uang muka minimum sebesar 10 persen dari harga rumah.

3. Lakukan Penawaran Cicilan KPR

Setiap bank mempunyai kebijakan berbeda untuk plafon pinjaman dan besaran angsurannya.

Hal ini biasanya bergantung dari kondisi keuangan calon nasabah.

Dalam kasus tersebut, kamu bisa melakukan proses tawar menawar dengan bank untuk memeroleh besaran cicilan dan pembiayaan sesuai kemampuan.

4. Nego Suka Bunga KPR

Jika besaran plafon tidak bisa dinaikkan, jangan ragu untuk melakukan penawaran suku bunga KPR.

Pihak bank mungkin akan mengabulkan penawaran tersebut, khususnya jika skor kreditmu dalam keadaan yang baik.

5. Ajukan KPR ke Bank Lain

Bank memang sangat selektif dalam menyetujui pengajuan pinjaman nasabah.

Hal ini dilakukan demi menghindari nasabah yang gagal bayar atau kredit macet.

Apabila pengajuan KPR ditolak, jangan putus asa.

Coba ajukan KPR dan negosiasikan ulang dengan bank lain.

***

Semoga pembahasan plafon kredit di atas dapat bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!

Pantau artikel seputar istilah KPR lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian dijual seperti Villa Pesona Anggrek di Deli Tua, Deli Serdang?

Wujudkan impian mendapatkan hunian terjangkau lainnya hanya di 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.