RedaksiHarian – Musim terakhir bersama Repsol Honda dijalani Marc Marquez dengan penuh kesulitan sepanjang musim 2023 kemarin.
Pembalap berjuluk Baby Alien itu bahkan sempat berada dalam situasi yang kelam dengan sembilan seri beruntun tak bisa meraih angka.
Selain karena cedera, torehan tersebut didapatkan Marquez karena kinerja motor Honda RC213V yang tidak mumpuni.
Manuver pun dibuat peraih delapan gelar juara dunia tersebut saat MotoGP 2023 memasuki paruh kedua kompetisi.
Ya, setelah 11 musim bersama, Marquez memutuskan hengkang dari Repsol Honda dengan bergabung ke Gresini Racing.
Perpisahan itu pun semakin manis saat rider asal Spanyol tersebut meraih satu-satunya podium pada musim 2023 dengan finis ketiga di GP Jepang.
Sepak terjang dan jatuh bangun yang dialami Marquez sepanjang MotoGP 2023 turut mengundang perhatian dari Carlo Pernat.
Pengamat MotoGP kondang asal Italia tersebut tak segan memberikan nilai tinggi kepada Marquez terlepas dari hasil yang didapat.
Di mata Pernat, si pemilik nomor 93 tersebut layak mendapatkan nilai delapan dari 10 karena determinasi luar biasa.
Dia menunjukkan tekad pantang menyerah untuk mencari solusi agar bisa tampil maksimal bersama tim berlogo sayap tunggal itu.
Tidak jarang, tekad yang ditunjukkan tersebut membuat Marquez mengalami kecelakaan yang membuatnya kembali harus bertarung dengan cedera.
“Dia menunjukkan tekad determinasi seorang juara yang begitu hebat dengan melakukan segalanya demi mengembalikan dominasi Honda,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Pernat menyebut hal yang ditunjukkan Marquez mulai berubah saat kompetisi memasuki tiga perempat musim.
Pembalap berusia 30 tahun itu menunjukkan mentalitas yang berbeda dari sebelumnya dengan sedikit bermain aman agar tidak terjatuh dan cedera.
Marquez tampak lebih ingin mengumpulkan data untuk membantu Honda mengembangkan motor mereka pada musim depan.
Dia masih memiliki komitmen untuk membantu Honda lepas dari masa krisis meski pada MotoGP 2024 sudah berganti tim.
Akan tetapi, hal itu tidak mengubah penilaian Pernat terhadap Marquez dengan jatuh bangunnya bersama Honda masih layak mendapatkan nilai tinggi.
“Tapi ini hanya berlaku untuk tiga perempat musim, dia kemudian memahami bahwa lebih baik membawa pulang data dan lebih sedikit terjatuh,” ucap Pernat.
“Sejak saat itu dia bukan lagi Marquez yang sejati, saya memberikannya nilai hanya karena kemauannya untuk selalu mengatasi masalah,” imbuhnya.