redaksiharian.comTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan even Formula E.

Terkait penyelidikan, pengamat sekaligus Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Suparji Ahmad menilai bahwa kasus ini tidak memiliki formulasi tindak pidana korupsi.

“Artinya, tidak ada konstruksi hukum tindak pidana korupsi,” ujarnya dalam Webinar Formula E: Momentum Pemulihan Ekonimi, Proses Hukum, dan Konspirasi Politik Menuju 2024 pada Sabtu (8/10/2022).

Selain itu, Suparji menilai kasus Formula E tidak memiliki bukti yang cukup untuk dinyatakan terdapat tindak pidana korupsi.

“Tidak cukup bukti. Tidak ada peristiwa tindak pidananya,” katanya.

Memang ke depannya tersedia opsi SP3 atau Surat Perintah Penghentian Penyidikan.

Akan tetapi, jika tidak ada dugaan tindak pidana, maka semestinya sejak awal kasus ini tidak diproses oleh penegak hukum yang dalam hal ini KPK .

“Tidak bisa juga berpikir secara fatalistik bahwa yang penting diproses terlebih dahulu terus nanti ada SP3. Saya kira pola berpikir itu harus dijauhkan,” katanya.

Oleh sebab itu, kini dia berpandangan bahwa kasus Formula E mesti ditutup sesegera mungkin, sebab terkesan seperti pesanan dari pihak-pihak tertentu.

Penutupan kasus ini dianggapnya dapat mengembalikan marwah KPK sebagai lembaga penegak hukum, khususnya untuk urusan anti rasuah.

“Jangan sampai KPK menjadi lembaga pesanan,” kata Suparji.

Senada dengan Suparji, Mantan Wakil Ketua KPK , Saut Situmorang juga berpandangan bahwa KPK harus kembali kepada marwahnya dalam menegakkan hukum seadil-adilnya.

Dia menyinggung perihal sembilan nilai integritas bagi insan KPK , yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras.

“(Sembilan nilai) itu saya enggak tahu, dirawat apa enggak sama yang sekarang,” kata Saut.

Tegaskan Tak Politis, KPK: Deklarasi Anies jadi Capres Tak Pengaruhi Penyelidikan Kasus Formula E

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

Tegaskan Tak Politis, KPK: Deklarasi Anies jadi Capres Tak Pengaruhi Penyelidikan Kasus Formula E

Pengamat Politik Sebut Deklarasi Anies Baswedan Capres NasDem 2024 Buat KPK Sulit Usut Formula E

Anies Baswedan akan Hadiri Panggilan KPK soal Kasus Formula E

Gubernur Lukas Enembe Siapkan 40 Pengacara untuk Membelanya, Nilai Penetapan Tersangka KPK Tak Wajar

Tak hanya Lukas Enembe, Istri dan Anaknya Turut Mangkir Pemeriksaan, KPK Ancam Jemput Paksa

Bambang Widjojanto Bela Anies soal Formula E, Sebut Ada Pimpinan KPK yang Afiliasi dengan Politik

Ayah Rizky Billar Jawab soal Isu Anaknya Pernah Jadi Gigolo dan Simpanan Waria sebelum Nikahi Lesti

Respons Iwan Bule seusai Jokowi Umumkan Indonesia Lolos dari Sanksi FIFA akibat Tragedi Kanjuruhan

Sempat Ngaku Jadi Komisaris Grab Berujung Dibantah Perusahaan, Ustaz Yusuf Mansur Beri Klarifikasi

Momen Narapidana Asyik Nonton Upin Ipin di Rutan, Full Senyum

Bus Mogok, Bulu Mata Harus Tetap Lentik.

Viral, Penjual Sate Padang Mirip Anji Manji?