redaksiharian.com – Pemuda di Tangerang menuai atensi masyarakat setempat, saat hendak dievakuasi ke rumah sakit lantaran berbobot badan lebih dari 300 kilogram. Proses evakuasi dilakukan oleh Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPDB) Ciledug , Kota Tangerang .

Sudah tak bisa bergerak dengan kekuatannya, pemuda bernama Fajri (27) itu akhirnya dibantu untuk dievakuasi dari kediamannya, di Perumahan Griya kencana II, Ciledug , Tangerang , lalu diberangkatkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Tangerang demi pemeriksaan lanjutan.

“Seorang pemuda di perumahan Griya kencana 2 di evakuasi untuk dibawa ke RSUD kota Tangerang untuk dilakukan perawatan intensif,” ucap takarir unggahan @infotangerangkota, dilihat pada Jumat, 9 Juni 2023.

“Proses evakuasi pengangkatan, dilaksanakan oleh Regu II Ciledug , hari Rabu, 7 Juni 2023,” kata suara pemilik video, diketahui bernama Antoni, masih di unggahan serupa.

Dalam video yang beredar, pemuda obesitas tersebut tampak terlentang di lantai, tak kuasa bergerak dengan kehendak diri sendiri. Untuk bisa keluar dari rumahnya, ia butuh digotong sejumlah petugas dari BPDP Kota Tangerang .

Terdengar pula suara-suara riuh orang di luar rumah si pemuda. Beberapa ikut memberi saran supaya proses pengangkatan berjalan lancar. Petugas yang kesulitan akhirnya membongkar pintu rumah Fajri untuk meloloskannya ke area luar rumah.

Kemudian petugas memindahkan Fajri dari rumah menuju mobil bak dengan menggunakan Forklift. Kendaraan tersebut lantas mengantarkannya segera mendapatkan penanganan medis yang sesuai dengan kondisinya.

Diketahui dari Kepala UPT BPBD Ciledug , Mulyadi, pihaknya mendapat informasi terkait Fajri dari laporan warga setempat. Ia lalu mengirimkan sejumlah anggota untuk membantu evakuasi pemuda obesitas tersebut.

Jalanan yang sempit, kata Mulyadi membuat proses pemindahan Fajri cenderung sukar. Namun berkat kerja sama anggota dan beberapa warga di lokasi, Fajri berhasil diantar ke RSUD Kota Tangerang memakai mobil bak.

Dengan maraknya kasus obesitas dalam beberapa waktu terakhir terutama menyasar anak-anak berusia 5-12 tahun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan usulan terkait cukai produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak (GGL).

Kemenkes menyebut berupaya menurunkan kasus obesitas di Indonesia lewat usulan cukai produk GGL tersebut. Menurut lembaga itu, cukai membuat produk GGL akan beredar lebih terbatas di kalangan masyarakat.

Adapun cukai produk GGL yang diusulkan Kemenkes sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Setelahnya, usulan itu ditindaklanjuti dengan aturan turunan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 yang mengatur kandungan gula, garam, dan lemak pada produk makanan olahan dan siap saji.

Kemenkes menyampaikan usulan itu dalam rangka peringatan Hari Obesitas Sedunia yang digelar di Jakarta pada Senin, 6 Maret 2023.

“Lebih bagus usulan kami (utarakan) ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar produk GGL masuk ke dalam cukai. Itu sangat efektif,” ujar Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.