redaksiharian.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berupaya mengembangkan kualitas produk pangan lokal melalui rapat koordinasi pembinaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) pangan olahan di Kalimantan Selatan.
“Kami sepakat meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku UMKM agar dapat mengembangkan produk lokal,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel Roy Rizali Anwar di Banjarmasin, Rabu.
Ia menyebutkan rapat koordinasi lintas sektoral dilaksanakan bertujuan untuk saling memperkuat sinergi dalam rangka menentukan program pembinaan terhadap pelaku UMKM di Kalsel.
Roy berharap melalui koordinasi lintas sektoral tersebut dapat mengambil langkah percepatan pemulihan ekonomi masyarakat usai dilanda pandemi covid-19.
“Penguatan sektor UMKM menjadi prioritas, sehingga diperlukan cara pengolahan yang baik dan benar agar lebih diminati konsumen,” ucapnya.
Lebih lanjut, industri rumah tangga pangan di Kalsel tercatat sebanyak 2.274 pada akhir 2022.
Roy menyebutkan pertumbuhan UMKM khususnya pangan di Kalsel terus mengalami peningkatan setiap bulan.
Menurut Roy, terkait peningkatan industri rumah tangga pangan tersebut, ia mengatakan pula izin edar para pelaku UMKM wajib dimiliki sesuai ketentuan UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.
Tak hanya izin edar, pemerintah setempat juga mempermudah pengurusan sertifikat izin produksi.
Ia mengungkapkan hal itu sebagai salah satu upaya pemerintah setempat meningkatkan kualitas UMKM di Kalsel dan tentunya terus memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM.
Sementara itu Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin Leonard Duma mengatakan pihaknya selalu mendukung pengembangan UMKM khususnya proses penerbitan izin edar di Kalsel.
“Kegiatan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman pelaku UMKM tentang keamanan pangan,” katanya.
Dia berharap sinergi lintas sektoral di lingkungan Pemprov Kalsel dapat mewujudkan kualitas UMKM semakin baik dan menghasilkan produk yang aman serta memiliki daya saing.