RedaksiHarian – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memaparkan program kepada Konsulat Jenderal Amerika Serikat yang berkedudukan di Surabaya, dengan harapan nantinya bisa saling berkolaborasi.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, saat menerima kunjungan tamu dari perwakilan Negeri Paman Samitu di Kediri, Sabtu mengemukan, daerahnyabanyak program yang menyentuh lapisan masyarakat, sepertiEnglish Massive, yang merupakan kursus bahasa inggris gratis dan pelatihan kewirausahaan.
“Program-program tersebut sebagai upaya kami merespon adanya berbagai pembangunan di Kediri. Seperti dibangunnyabandar udara dan jalan tol. Kemudian juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap industri rokok,” katanya di Kediri.
Ia mengatakan, program English Massive ini untuk masyarakat Kota Kediri. Kursus ini terletak di setiap RW dengan tujuan agar masyarakat lebih percaya diri dalam berbahasa inggris, khususnyauntuk berbicara (speaking).
Menurut dia, modal ini penting untuk bersaing secara global karena persaingan semakin luas.
Selain itu, juga ada pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat. Mereka bebas memilih bidang pelatihan yang sesuai dengan kebutuhannya. Pelatihan yang diberikan pun sesuai dengan kebutuhan masa kini, sehingga bermanfaat untuk menumbuhkan UMKM di Kota Kediri.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menerima kunjungan rombongan Konsulat Jenderal Amerika Serikat tersebut yang datang dari Surabaya. Rombongan yang berkunjung ke Kota Kediri dipimpin oleh Kepala Bidang Politik dan Ekonomi John McDaniel, Spesialis Politik dan Ekonomi Yessika Indariniserta Asisten Politik dan Ekonomi Adrian Johan.
Kunjungan tersebut berisi diskusi mengenai program yang dimiliki oleh Konsulat Jenderal Amerika Serikat berkedudukan di Surabaya dengan program Pemerintah Kota Kediri.
Wali Kota juga menjelaskan mengenai perkembangan dan berbagai program yang ada. Kota Kediri memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan khususnya di sektor jasa dan perdagangan.
Meskipun hanya memiliki penduduk sekitar 300 ribu jiwa, aktivitas masyarakat mulai pagi hingga sore cukup padat, diperkirakan mencapai sekitar 1,5 juta hingga 2 juta orang per hari.
Pemerintah Kota Kediri pun mengubah arah pembangunan dari industri dan pariwisata ke sektor perdagangan dan jasa. Pada sektor jasa ini terdiri dari kesehatan dan pendidikan.
“Jadi kami mengubah arah pembangunan. Kami lakukan riset dan bekerja sama dengan Prof Rhenald Kasali untuk merepositioning Kota Kediri,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik dan Ekonomi Konjen Amerika di Surabaya John McDaniel mengatakan, Konjen Amerika di Surabaya memiliki berbagai program.
“Kami ada program pertukaran pendidikan, mengirimkan narasumber dan seminar, serta outreach program,” katanya.
Ia menambahkan, nantinya program dari Pemerintah Kota Kediri dan Konjen Amerika di Surabaya bisa dikolaborasikan.
Dalam pertemuan ini Konjen Amerika di Surabaya juga tertarik dengan salah satu produk unggulan Kota Kediri, yakni tenun ikat.