RedaksiHarian – Pemerintah Kota Jakarta Timurmelibatkan seluruh elemen masyarakat melalui pola kerja sama dan kolaborasi untuk mengatasi stuntingterutama terkait pemberian makanan tambahan kepada balita.
“Arahan Pak Gubernur untuk pencegahan setiap anak balita diberikan satu butir telur per hari, untuk itu kita perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat agar program berhasil,” kataWali Kota Jaktim Muhammad Anwar dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Kantor Wali Kota Jaktim, Cakung, Rabu,Menurut Anwarpenanganan stunting harus dilakukan sejak awal atau dari hulu untuk pencegahan. Ini dilakukan ketika kondisi berat badan balita mulai turun, tinggi badan kurang dan mulai mengalami gizi buruk.”Segera kita intervensi agar balita tidak stunting, karena secara biaya itu paling rendah ketimbang sudah stunting agak berat karena biayanya besar. Jadi bagaimana mencegah stunting dini. Saya harapkan peran ASN di Jakarta Timur, termasuk saya,” kata Anwar.Anwarbahkan berjanji untuk membantu secara pribadidalam upaya mencegah dan menurunkan angka stunting di Jakarta Timur.”Kita siap untuk membantu mereka, saya minta dipetakansekarang, kita data. Setiap hari kita akan berikan satu balita satutelur yang diberikan oleh petugas di lapangan, supaya kita tahu pemantauannya, pemberiannya jelas sesuai dengan program yang ada,” paparnya.Selain itu, Pemkot Jaktim terus menggenjot upaya penanganan stunting lewat program, “Satu anak stunting, Satu ASN” yang menjadi orang tua asuh; pemberian dua telur per hari untuk anak stunting; perbaikan lingkungan seperti Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM); dan penataan kawasan dengan penghijauan.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menargetkan angka stunting atau tengkes di wilayahnya bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program.”Mudah-mudahan kita bisa di bawah itu (target penuruan stunting). Kita berupaya terus, kita berusaha. Insyaallah ada hasil yang baik,” kata Anwar.