redaksiharian.com – Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau warga untuk waspada dan tidak sembarangan membuka file(dokumen digital) yang tidak valid, jahat, dan bersifat jebakan yang pada akhirnya mengakibatkan terkurassimpanan miliknya di bank.

“Akhir-akhir ini kerap ada kejadian yang merugikan, seperti file APK (format berkas yang digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software dan middleware ke ponsel dengan sistem operasi android)

dan lainnya. Ketika diunduh, handphone kita sudah bisa dikendalikan oleh orang tak bertanggung jawab,” kata Kepala Suku DinasKomunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat, Andrie Yuswantodalamdalam sosialisasi kewaspadaan keamanandi Jakarta, Senin.

Andriedalam acara sosialisasibertemakan“Pencegahan dan Penanganan Serangan Ransomware” mengatakan, kini banyak aplikasi percakapan whatsappyang kena sadap (hack).

“Awalnya hanya satu whatsapp dan terus menyebar. Isu ini sedang ramai, saat ini banyak malware (perangkat lunak jahat).

Berdasarkan data yang dikumpulkan Antara, jumlah serangan phising (email/link/file yang digunakan untuk menyebar malware) meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam laporan Indonesia Anti-Phishing Data Exchange (IDADX) yang dikelola Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) pada kuartal pertama (Q , setidaknya sudah ada laporan phising yang sebagian besar menyasar media sosial.

Dalam lima tahun terakhir, laporan phising sudah mencapai per 31 Maret 2023 kemarin.

Andrie menjelaskan, agar terhindar dari serangan malware yang disebar melalui phising, setiap pengguna perangkat digital perlumeningkatkan kewaspadaan, khususnya saat akan membuka fileyang mencurigakan.

“Intinya sosialisasi ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Jadi, kita lebih waspada terhadap fileyang tidak valid, jahat dan jebakan,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya siap membantu terkait pengaduan cyber crime.

“Silahkan saja menghubungi kita. SudinKominfotik Jakarta Baratsiap membantu jika ada kendala di Unit Kerja Perangkat Daerah yang mengalami gangguan. Kegiatan ini untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan di lingkungan Pemprov DKI,” pungkas Andrie.