RedaksiHarian – Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengoptimalkan penambahan tenaga pendidik lewat penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), menyusul banyaknya guru yang memasuki masa pensiun.

“Meskipun sudah ada penambahan 656 PPPK, tetapi Kabupaten Pati masih kekurangan tenaga pendidik karena banyak guru yang pensiun,” kata Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro saat penyerahan SK PPPK jabatan fungsional (JF) formasi tahun 2022 di Pendopo Kabupaten Pati, Senin.

Ia mengatakan jumlah guru yang memasuki masa pensiun tahun 2023 juga terus bertambah, sehingga ketika tidak ada penambahan guru baru tentunya akan berdampak pada proses belajar mengajar siswa di sekolah.

Untuk itu, kata dia, semua guru yang berstatus honorer akan didata, agar nantinya bisa diusulkan sebagai peserta seleksi lowongan guru sebagai Aparatur Sipil Negeri (ASN) lewat skema PPPK.

“Kami berharap guru yang mengajar di SD dan SMP bisa masuk dalam pendataan. Meskipun nantinya tergantung dari kuota yang diterima dari pemerintah pusat,” ujar Henggar.

Bagi yang sudah menerima SK PPPK, kata dia, diharapkan bisa menunjukkan kinerja terbaiknya.

“Alhamdulillah, bapak ibu semuanya sudah masuk di dalam PPPK, yang tentunya banyak hal yang harus disempurnakan dan diperbaiki di dalam memberikan pengajaran kepada seluruh siswa,” ujarnya.

Ia berharap para penerima SK nantinya diberikan kesehatan, kemudahan, serta kelancaran dalam menjalankan tugas dengan baik.

Kepala BKPP Moh Saiful Ikmal dalam laporannya mengatakan bahwa jumlah penerima SK PPPK tenaga guru formasi tahun 2022 yang diserahkan pada Senin (3/7) sebanyak 656 orang. Sedangkan lowongan PPPK berikutnya menunggu informasi dari pusat.