redaksiharian.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat menyatakan membuka pintu selebar-lebarnya sebagai destinasi investasi bagi negara-negara anggota ASEAN, bahkan berharap bisa lebih bersinergi dalam sejumlah kemitraan strategis.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan sebagai daerah pemilik kawasan industri, Kabupaten Bekasi berharap negara-negara anggota ASEAN bisa menjadi mitra strategis baik sebagai pasar tujuan ekspor produk industri manufaktur maupun menjadikan kawasan-kawasan industri di wilayahnya sebagai tujuan investasi.
“Karena potensi investasi di Kabupaten Bekasi masih sangat terbuka luas bagi investor dalam maupun luar negeri,” katanya di Cikarang, Minggu.
Dani mengatakan masa keketuaan Indonesia di ASEAN saat ini menjadi peluang untuk lebih meningkatkan kemitraan pembangunan serta potensi kerja sama ekonomi dengan kota-kota di negara-negara ASEAN.
Dirinya berharap isu kemitraan strategis di sektor investasi ini akan dibahas secara dalam saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pada Mei 2023 mendatang.
Menurut dia, peningkatan kemitraan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah setempat meningkatkan realisasi capaian investasi seiring kondusivitas iklim penanaman modal di masa pemulihan ekonomi nasional.
Berdasarkan data investasi sepanjang tahun 2021, Kabupaten Bekasi masih menjadi daerah primadona bagi para investor dengan capaian hingga Rp42 triliun dan menyumbang 31,78 persen total penanaman modal Provinsi Jawa Barat.
Setahun berselang atau sepanjang tahun lalu, realisasi investasi di Kabupaten Bekasi bertambah menjadi Rp47 triliun, sekaligus menobatkan daerah itu sebagai langganan peringkat pertama nasional dengan jumlah penanaman modal terbesar.
Pemkab Bekasi memastikan iklim investasi tetap kondusif sehingga investor tertarik membuka bisnis baru. Kondisi itu juga diperlukan untuk menjaga 11 kawasan industri besar serta sedikitnya 7.339 perusahaan yang sudah eksisting agar bisa terus menjalankan produksi hingga jangka panjang.
Pemkab Bekasi juga menerapkan sejumlah inovasi pelayanan untuk mempermudah proses perizinan bagi investor, seperti menempatkan perangkat-perangkat daerah terkait dalam satu atap, memperbarui layanan perizinan daring, hingga pendampingan Kopsurgah KPK agar seluruh tahapan perizinan berjalan sesuai prosedur ketentuan perundangan.
Pihaknya juga membuka peluang kemitraan strategis di sektor lain seperti pertanian, energi terbarukan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, pariwisata, pengembangan KUKM, hingga kerja sama bidang sosial dan kebudayaan.
“Hal ini penting karena saat ini kehidupan di Kabupaten Bekasi sudah multikultural, bukan saja beragam suku yang ada di Indonesia tetapi juga beragam kebangsaan dari seluruh dunia,” kata dia.