RedaksiHarian – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni meraih laba bersih sebesar Rp113,32 miliar pada semester I 2023 atau meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

“Pada semester I 2023 ini, Alhamdulillah, Pelni Group mencatatkan laba sebesar Rp113,3 miliar atau (mencapai) 106 persen dari target semester I 2023 atau 60 persen dari target tahun 2023,” ucap Direktur Utama Pelni Tri Andayani saat konferensi pers “Paparan Kinerja Semester I Tahun 2023 PT Pelni” di Jakarta, Rabu.

Anda sapaan akrab Tri Andayani, mengatakan bahwa Pelni menargetkan meraih laba sebesar Rp190 miliar pada akhir 2023. Dengan capaian sudah 106 persen di semester-I 2023, diproyeksikan Pelni akan mencapai laba bersih di angka Rp210-220 miliar pada akhir tahun nanti.

“Insya Allah di tahun 2023 ini kalau kita kan melihat pencapaian di semester I itu sudah mencapai 116 persen, maka kami proyeksikan secara total nanti di periode tahun 2023, Insya Allah akan meningkat sekitar 20 persen, dari target sebesar Rp190 miliar laba, Insya Allah akan tercapai di angka Rp210 miliar – Rp220 miliar,” kata Anda.

Pada periode yang sama, Pelni juga mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp2,65 triliun atau telah mencapai 95 persen dari target semester I 2023 atau 48 persen dari target 2023.

Adapun untuk kinerja produksi, Pelni pada semester I 2023, telah melayani sebanyak 2.630.935 orang atau mencapai 115 persen dari target semester I 2023 atau 61 persen dari target 2023. Jumlah penumpang tersebut meningkat 137 persen dari realisasi penumpang pada periode yang sama di 2022.

Angka di atas terdiri dari 2,2 juta orang untuk kapal penumpang dan 450 ribu orang untuk kapal perintis. Pelni sendiri memiliki 26 kapal penumpang dan mengoperasikan 41 trayek kapal perintis.

Untuk muatan kontainer, pada semester I 2023, Pelni telah mengangkut 11.908 teus atau mencapai 90 persen dari target semester I 2023 atau 44 persen dari target 2023.

Sedangkan untuk muatan general cargo, Pelni telah mengangkut 61.166 ton/meter kubik pada semester-I 2023 atau mencapai 85 persen dari target semester I 2023 atau 43 persen dari target 2023.

Lebih lanjut, Anda mengatakan penyebab peningkatan jumlah penumpang tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh keputusan pemerintah yang mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi.

“Beberapa variabel penyebab peningkatan penumpang, dicabutnya status pandemi sehingga terjadi peningkatan jumlah penumpang, mobilisasi penumpang antar daerah. Kemudian juga pengurangan armada pesawat di beberapa daerah atau mungkin armadanya tidak berkurang tetapi frekuensinya yang berkurang,” ungkapnya.

“Biasanya kita melihat tren daripada penumpang itu setelah satu bulan setelah Lebaran itu menurun tetapi ini terus meningkat. Ini salah satu juga penyebab yang menjadi peningkatan penumpang di semester I 2023,” kata Anda menambahkan.