redaksiharian.com – PO Raya menjadi salah satu operator bus legendaris di Indonesia, bahkan sudah hadir dari 1960-an. Sejak saat itu, PO Raya tetap eksis sampai sekarang dengan menawarkan sensasi naik bus yang unik.

Keunikan dari PO Raya adalah penumpang bisa menikmati duduk di bangku bekas pesawat. Pengalaman seperti ini cuma bisa dirasakan saat menaiki bus PO Raya, tidak ada di bus lainnya.

Bahkan, sampai sekarang masih banyak pelanggan setia PO Raya yang turun-temurun, dari orang tuanya, ke anaknya, sampai ke cucu menaiki bus tersebut.

Lalu apa saja yang sebenarnya kunci dari kesuksesan PO Raya?

Santo, Mekanik yang sudah bekerja di PO Raya lebih dari 60 tahun menceritakan, tidak ada rahasia yang disimpan. Tetapi, PO Raya terus memberikan pelayanan, kebersihan, dan perawatan kendaraan yang baik.

“Kalau pelayanan, sama seperti bus pada umumnya, ada juga soal kebersihan armada dan perawatan kendaraan,” ucap Santo kepada Kompas.com belum lama ini di Solo.

Mengenai perawatan, PO Raya memang bisa dibilang sangat apik menjaga unit bus sampai saat ini. Bahkan, jarang ditemui bus PO Raya sedang berhenti di pinggir jalan karena alami masalah atau trouble.

“Di sini memang perawatannya cukup bagus, tiap hari dikontrol, tiap bulan dicek apa yang harus diganti atau diperiksa, itu rutin. Paling penting, pakai spare part yang orisinal,” kata Santo.

PO bus yang setia dengan sasis Mercedes Benz ini bahkan masih punya sasis lama dari tahun 2000-an yang masih digunakan sampai sekarang. Terhitung ada sasis Mercedes Benz King 1518 lansiran 2005 yang masih dirawat dan digunakan.

“Tahunnya (sasis bus) kan lama-lama, tapi itu cuma di STNK, onderdilnya semua baru,” ucap Santo.

Ketika redaksi diajak ke garasi PO Raya, memang bisa dikatakan bus-bus sangat dirawat dan dijaga kebersihannya. Bahkan di ruang mesin, tidak ada sisaan oli di atas mesinnya, sangat bersih dan terawat.

Santo yang pernah juga menjadi pengemudi PO Raya selama 20 tahun mengungkapkan, keselamatan menjadi prioritas. Jadi bus dibatasi larinya namun tetap bisa tepat waktu.

“Menyangkut keselamatan, di sini itu dibatasi larinya, 100 kpj maksimal. Kalau yang senang cepat, enggak suka naik Raya, tapi karena menyangkut keselamatan, ya enggak apa-apa, bagi saya harus begitu,” ucap Santo.

Menurutnya, bus PO Raya dengan bus lain yang kebut-kebutan di jalan tol kurang lebih sama waktunya ketika sampai di tujuan. Bahkan selisih waktu tibanya tidak jauh, kurang dari setengah jam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.