Pelatih yang dipecat Setelah Piala Dunia 2022! memang benar pelatih menjadi salah satu alasan dan orang pertama yang bertanggung jawab jika suatu tim meraih kesuksesan maupun kegagalan.
Di Piala Dunia 2022 kali memang terlalu banyak kejutan, tim-tim besar banyak yang gugur dalam babak awal. Tetapi yang menjadi sorotan tentunya dari sosok sang pelatih.
Setidaknya sampai hari ini 9 Desember 2022 sudah tercatat lima sampai tujuh Pelatih Timnas Finalis Piala Dunia 2022 yang harus mengundurkan diri atau bahkan di pecat.
Mereka harus menerima konsekuensi kegagalannya di Piala Dunia 2022 dengan kehilangan jabatannya.
Siapa sajakah pelatih yang dipecat atau justru mengundurkan diri?
5. Luis Enrique Timnas Spanyol
Pelatih yang dipecat Setelah Piala Dunia 2022 yang pertama adalah Luis Enrique. Kabar terbaru dari Federasi Timnas Spanyol bahwa mereka telah memecat Luis Enrique sebagai pelatih usai mereka kalah dari Maroko.
Datang dengan status tim unggulan ketika berhadapan dengan Maroko, justru anak asuhan besutan Pelatih Luis Enrique harus tertunduk malu dari Maroko usai mereka kalah dalam babak adu penalti.
Mereka sama sekali tidak mencetak gol dalam laga kali ini, bermain 120 menit tim asuhan Luis Enrique tidak dapat menembus rapatnya pertahanan Maroko bahkan mereka juga tidak dapat mencetak gol dalam babak pinalti tersebut.
Luis Enrique menyebutkan bahwa mereka telah berlatih 1.000 tendangan pinalti ketika sehari sebelum berhadapan dengan Maroko.
“Saya minta maaf, saya tidak bisa membantu lebih banyak lagi,” kata Luis Enrique melalui media sosial Twitter dan Instagram, Kamis 08 Desember 2022
“Sangat spesial bisa menjadi bagian dari ini,” ujar Enrique yang mengantar Spanyol dua kali menembus babak final four UEFA Nations League serta semifinal Euro 2020 sejak menjabat pada 2018 silam.
Kemudian Federasi Sepak bola Spanyol menunjuk pelatih timnas U21 mereka yakni, Luis De La Fuente untuk mencoba melatih Timnas senior Spanyol untuk beberapa ajang internasional kedepannya.
Luis Enrique menjadi nama kelima yang kehilangan pekerjaan setelah mentas di Piala Dunia 2022.
4.Paulo Bento Timnas Korea Selatan
Pelatih yang dipecat Setelah Piala Dunia 2022 yang kedua adalah Paulo Bento. Timnas Korea Selatan harus puasa tertahan di babak 16 besar Piala Dunia 2022 setelah merasakan ketangguhan Timnas Brasil. Kekalahan 4-1 melawan Brasil membuat pelatih Korea Selatan, Paulo Bento memutuskan untuk mengundurkan diri, pelatih asal Portugal itu memang diproyeksikan untuk menemani Timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2022.
Dengan tersingkirnya Korea Selatan, Paula Bento merasa tugasnya sudah berakhir. Selama di Qatar Paulo Bento berhasil membawa Korea Selatan menjadi runner up grup H dengan torehan 4 poin.
Dibawah asuhannya Korea Selatan mampu menahan imbang Uruguay dan menang atas Portugal di penyisihan grup, meskipun mampu membawa Korea Selatan tampil impresif sepertinya Bento mempunyai keputusan tersendiri terkait nasibnya setelah Piala Dunia 2022.
Bento bahkan sudah memberikan sinyal dari jauh hari jika dirinya memutuskan untuk undur diri setelah Piala Dunia 2022. Meskipun tak sanggup membawa Korea Selatan melangkah lebih jauh, Bento yang dikontrak dari tahun 2018 lalu merasa bangga dengan kerja keras timnya.
Bento sangat berterima kasih atas kerjasama dan kesempatan yang telah diberikan Korea Selatan kepadanya. Selain memberikan kepastian nasibnya setelah Piala Dunia 2022, Paulo Bento juga sedikit mengulas laga ketika menghadapi Brasil, Bento merasa kualitas yang dimiliki Brasil masih terlalu jauh untuk diimbangi oleh permainan Korea Selatan.
Paulo Bento juga mengungkapkan strategi yang coba ia terapkan ketika melawan kehebatan Brasil, Bento yang mencoba mengendalikan jalannya laga merasa persiapan belum cukup untuk mengalahkan Brasil.
3. Roberto Martinez Timnas Belgia
Setelah menangani Timnas Belgia selama 5 tahun lamanya Roberto Martinez harus mengakhiri generasi emas Belgia tanpa satupun raihan trophy yang didapatkan.
Setelah tersingkirnya Belgia di babak Fase Grup Piala Dunia 2022, Roberto Martinez harus mengucapkan salam perpisahannya kepada semua anak asuhannya di Belgia usai ia memutuskan meninggalkan kursi pelatihannya di timnas Belgia.
Piala Dunia 2022 adalah ajang terburuk bagi Timnas Belgia terutama untuk seorang Roberto Martinez, padahal empat tahun silam dalam edisi Piala Dunia 2018 tim besutan Roberto Martinez mampu meraih juara ketiga terbaik turnamen setelah berhasil menumbangkan Timnas Inggris.
Tetapi justru di Piala Dunia 2022 kali ini tim asuhan Roberto Martinez hanya mentok di babak Fase Grup Piala Dunia 2022 usai mereka harus mengakui keunggulan Timnas Maroko dan Timnas Kroasia.
“Itu laga terakhir saya bersama timnas dan terasa emosional seperti yang Anda bayangkan,” ujar Roberto Martinez usai partai pamungkas Grup F Piala Dunia 2022 kontra Kroasia pada tanggal 1 Desember silam.
“Saya tidak mengundurkan diri, ini adalah akhir dari kontrak saya,” kata Roberto Martinez yang mengaku sudah merencanakan keputusan ini sebelum Piala Dunia 2022.
2. Gerardo Tata Martino Timnas Belgia
Pelatih berikutnya yang menjadi korban Piala Dunia 2022 adalah pelatih Timnas Mexico yaitu Gerardo Tata Martino.
Usia gagal membawa timnya lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, Tata Martino harus meninggalkan kursi kepelatihannya di timnas Mexico.
Tata Martino yang sedari awal tidak disukai oleh sejumlah penggemar Mexico, sampai-sampai Tata Martino disebut sebagai musuh satu negara bagi sebagian fans Mexico salah satu alasannya karena ia gagal membawa El Tri meraih hasil memuaskan.
Bagi Timnas Mexico ini adalah kali pertama bagi mereka sejak tahun 1990 tidak mampu lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, El Tri besutan Tata Martino harus tersingkir di babak fase grup Piala Dunia 2022 usai mereka harus mengakui keunggulan Polandia dan Argentina.
“Saya adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap kekecewaan luar biasa ini,” ujar Tata Martino setelah memutuskan pergi dari kursi pelatih Meksiko.
1. Otto Addo Timnas Ghana
Pelatih berikutnya yang paling awal meninggalkan timnya setelah kegagalannya di Piala Dunia 2022 adalah Otto Addo timnas Ghana.
Berakhirnya kiprah Timnas Ghana di ajang Piala Dunia 2022 juga mengakhiri kiprah sang juru taktik mereka yaitu Otto Addo.
Pelatih berusia 47 tahun itu yang menggantikan pelatih Timnas Ghana sebelumnya yakni Milovan Rajevac yang di pecat pada februari tahun ini belum mampu memberikan hasil yang memuaskan bagi Timnas Ghana.
Timnas Ghana yang mengakhiri kampanye Piala Dunia 2022 dengan kekalahan atas Timnas Uruguay di laga terakhirnya di Al Janoub Stadium dengan skor 0-2.
Selepas pergi dari jabatannya sebagai pelatih di timnas Ghana, Otto Addo mengatakan ia akan kembali ke Borussia Dortmund sebagai Talent Coach karena Otto Addo sendiri masih terikat kontrak hingga 2025 di klub tersebut.
“Saya katakan sebelumnya, sudah jelas saya akan berhenti setelah Piala Dunia. Saat ini, saya dan keluarga saya melihat masa depan kami di Jerman, saya menyukai peran saya di Dortmund,” kata Otto Addo seperti dilansir dari laman Reuters.