redaksiharian.com – Sekretaris Pers untuk Kaisar Jepang Kojiro Shiojiri mengatakan bahwa Museum Nasional merupakan tempat terbaik untuk mempelajari sejarah dan keanekaragaman budaya Indonesia.

Shiojiri mengaku bahwa dia pernah bertugas di Jakarta dan pernah datang ke Museum Nasional, dan kunjungan kali ini membuat dia sangat yakin bahwa Museum Nasional merupakan tempat terbaik untuk mempelajari kebudayaan Indonesia.

“Sekali lagi saya betul-betul merasakan bahwa Museum Nasional tersebut itu merupakan suatu tempat atau wadah yang terbaik untuk mengetahui dan mempelajari betapa kayanya keragaman, kebudayaan, sejarah, dan juga masyarakat di Indonesia,” kata Shiojiri di Jakarta, Selasa.

Menurut Shiojiri,Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masakoyang melawat ke Indonesia juga telah mengunjungi Museum Nasional setelah melakukan kunjungan dan peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Selama kunjungan ke Museum Nasional, Shiojiri mengatakan bahwa Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mendapatkan penjelasan secara terperinci tentang bagaimana kebudayaan masyarakat Indonesia terbentuk dan tentang koleksi benda sejarah di museum tersebut.

“Kaisar dan Permaisuri, dan kami semua diajak untuk keliling dan melihat koleksi penting yang ada di Museum Nasional. Mulai dari patung Budha, wadah pahatan Ramayana, koleksi mahkota dari sultan di Banten, dan keris dari berbagai daerah,” jelas Shiojiri.

Shiojiri menyebutkan bahwa Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako sangat tertarik dengan setiap penjelasan koleksi benda sejarah di Museum Nasional, terutama dengan penjelasan tentang Prasasti Tugu.

“Kaisar memiliki ketertarikan kuat mengenai masalah air. Dan Prasasti Tugu yang kuno tersebut, kalau kita membaca apa yang dicantumkan di situ, (prasasti) merupakan suatu pencatatan mengenai pengairan, hal terkait banjir, dan pengelolaan air,” katanya.

Selain mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kalibata dan Museum Nasional, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako juga mengunjungi Universitas Darma Persada dan SMK Mitra Industri MM2100.

Setelah itu, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako juga bertemu dengan perwakilan komunitas orang Jepang yang tinggal di Indonesia, seperti Jakarta Japan Club (JJC), Japan International Cooperation Agency (JICA), serta perwakilan bidang olahraga dan budaya populer (pop culture).