redaksiharian.com – Investor new economy tentunya sering melakukan analisis emiten perusahaan teknologi yang menciptakan suatu disrupsi. Namun, biasanya emiten-emiten tersebut harus melakukan ‘bakar duit’ untuk mendapatkan pelanggan baru secara cepat dan masif.

Strategi menambah pelanggan baru tersebut menyebabkan sering kali perusahaan teknologi masih membukukan kerugian.

Tidak sedikit, perusahaan teknologi yang rugi menggunakan metrik-metrik, baik untuk menggambarkan pertumbuhan kinerja yang positif maupun menyembunyikan kerugian.

Oleh sebab itu, investor perlu memahami metrik-metrik tersebut untuk mencegah terjebak metrik yang membuat seolah perusahaan sehat. Salah satu metrik yang sering digunakan adalah contribution margin atau margin kontribusi.

Margin kontribusi merupakan pendapatan bersih yang dikurangi variable cost atau beban variabel. Metrik keuangan ini merepresentasikan pendapatan perusahaan yang telah dikurangi biaya variabel untuk yang tersedia untuk menutup fix cost atau beban tetap.

Sebagai informasi, beban variabel merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi produksi, seperti biaya produksi, pengiriman, dan sebagainya. Sedangkan, beban tetap merupakan biaya yang nominalnya tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah.

Secara singkat, margin contribution terdengar mirip dengan laba kotor atau gross profit. Namun, perbedaannya adalah beban pokok penjualan (COGS) mengandung unsur biaya tetap, seperti beban overhead.

Sebagai contoh, kuartal-I 2023 PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan net revenue Rp 3.332 miliar, beban variabel pendapatan Rp 1.353 miliar, beban variabel penjualan dan pemasaran Rp1.285 miliar dan beban variabel lainnya Rp 58 miliar.

Berdasarkan formula tersebut, margin kontribusi GOTO adalah:

Rp 3.332 miliar – (Rp 1.353 miliar + Rp1.285 miliar + Rp 58 miliar)= Rp636 miliar.

Kemudian, kontribusi margin merupakan nilai yang akan digunakan untuk mengurangi nilai beban non-variabel atau biaya tetap.

Adapun biaya tetap GOTO sebesar Rp 3.975 miliar dan biaya tetap lainnya sebesar Rp 183 miliar.

Hasil pengurangan kontribusi margin dengan total biaya pendapatan, adalah EBITDA. EBITDA GOTO adalah:

(Rp 3.975 miliar + Rp 183 miliar) – Rp636 miliar = Rp -3.522 miliar.

Berdasarkan hal tersebut, margin kontribusi positif belum tentu menunjukkan bahwa suatu perusahaan membukukan laba. Namun, metrik ini dapat menjadi gambaran pendapatan perusahaan dapat menutup beban variabelnya.

Untuk mencapai perhitungan laba bersih dengan metode perhitungan kontribusi margin masih perlu mengurangi biaya tetap, beban depresiasi, amortisasi, beban keuangan, beban pajak, dan sebagainya.

Dengan memahami kontribusi margin, investor perlu memproyeksi kembali pendapatan yang perlu ditingkatkan dan beban variabel yang perlu diefisiensikan, sehingga menutup beban-beban yang dapat membuat perusahaan laba.