redaksiharian.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staqufmenilaicawe-cawe politik yang dilakukan Presiden Joko Widodo merupakan halwajar untuk memelihara stabilitas.
“Kami sih tidak melihat soal cawe-cawenya,ya. Ini soal upaya Presiden (Jokowi) untuk melaksanakan tanggung jawab memelihara stabilitas. Kalau mau dilihat dari sudut lain, ya, itu presiden, kalau ngomong dengan partai koalisinya,wajar saja soal cawe-cawe,”kata Yahya Cholil Staquf usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu mengatakan tidak ada pembicaraan politik dengan Jokowidalam pertemuannya itu, termasuk soal klarifikasi cawe-cawe yang belakangan kerap disampaikan Jokowi di beberapa kesempatan.
“Tidak ada (bicara cawe-cawe),” tambahnya.
Jokowi terakhir kali mengklarifikasi soal cawe-cawe politik saat dia menerima Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) beberapa waktu lalu.
Menurut Gus Yahya, kedatangannya menemui Jokowi ialah untuk melaporkanmengenai sejumlah agendaPBNU, antara lain gagasanGerakan Keluarga Mashlahat NUserta forum dialog antaragama dan antarbudaya untuk menyemarakkan forum ASEAN pada September mendatang.
“Itu kami mohon izin kepada presiden untuk menyelenggarakan forum ini dan beliau memberi izin. Sekarang kami sudah siap segala sesuatunya. Tinggal tadi kami mohon saran tentang waktu pelaksanaannya, karena kami juga berharap pak presiden bisa membuka dan memberikan pidato kunci dalam forum tersebut,” ujar Gus Yahya.